Page 7 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 7

vi    Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara
            Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum
            Adat dan Masyarakat Yang Berada Dalam Kawasan Tertentu;
            sebagaimana diubah dengan  Peraturan  Menteri  Agraria
            dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
            10 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal
            Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat yang
            Berada Dalam Kawasan Tertentu.

                Secara teknis juridis perbedaan kedua entitas tersebut –
            tanah ulayat dengan tanah komunal – telah dikupas tuntas
            oleh Guru kami, Bunda Prof. Dr. Maria S.W. Sumardjono,
            S.H.  MCL., MPA.,  dan  saat ini  pula  sedang  dilakukan
            riset Disertasi di Fakultas Hukum UGM mengenai tanah
            komunal  oleh  sejawat kami Mbak  Widhiana Hestining

            Puri, S.H., M.H. dari Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
            (STPN)  Yogyakarta.  Meskipun demikian  pada akhirnya
            kami berketetapan hati untuk menggunakan judul ‘Tanah
            Ulayat’, karena istilah  tersebut  dirasa lebih ‘mengena’,
            ‘menarik’  dan mempunyai legitimasi  dalam berbagai
            peraturan perundang-undangan.

                Buku ini, di samping membahas konsep dan unsur-
            unsur  dasar  dari  tanah  ulayat,  memaparkan  2 (dua)
            persoalan tanah ulayat yaitu tentang politik hukum tanah
            ulayat dan permasalahan seputar tanah ulayat. Pemilihan
            dua hal tersebut dikarenakan perdebatan dan permasalahan
            tanah ulayat telah berlangsung lama. Jika dihitung sejak
            Agrarisch Wet 1870 dikeluarkan, berarti telah 148 tahun;
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12