Page 35 - TOPIK 4 - a. GELOMBANG DAN OPTIK
P. 35

Berdasarkan  jangkauan  pandang,  mata  manusia  dibedakan
                     menjadi  dua  macam,  yaitu  mata  normal  (emetropi)  dan  mata  cacat.
                     Cacat  pada  mata  dapat  diartikan  bilamana  bayangan  yang  dibentuk
                     oleh  lensa  mata  tidak  jatuh  pada  retina.  Mata  cacat  dibagi  menjadi
                     empat  jenis  yaitu  miopi  (rabun  dekat),  hipermetropi  (rabun  jauh),
                     presbiopi (mata tua), mata juling (strabismus), buta warna dan mata
                     silindris (astigmatisme). Koreksi yang dilakukan dengan menggunakan
                     kaca mata (lensa) karenanya bertujuan untuk membuat bayangan yang
                     dibentuk oleh lensa mata akan jatuh pada retina. Perhatikan gambar
                     berikut  ini  bagaimana  memberikan  koreksi  pada  mata  yang  cacat
                     sehingga  dapat  diperoleh  bayangan  yang  diinginkan.    Hal  itu
                     didasarkan pada sifat lensa positif yang mengumpulkan sinar dan lensa
                     negatif yang menyebarkan sinar.











                     Gambar 19     Pertolongan  pada  mata  miopia  dengan  menyisipkan
                                   lensa negatif dan lensa positif untuk hipermetrop.

                      5.2        MIKROSKOP
                             Mikroskop  digunakan  untuk  memperbesar  bayangan  benda.
                     Perbesaran  diperoleh  menggunakan  dua  buah  lensa  positif  dengan
                     mengikuti  konsep  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya.  Yakni,  bahwa
                     benda dapat memantulkan cahaya, pantulan itu kemudian ditangkap
                     oleh  lensa  pertama  sebagai  pembiasan  dan  bayangan  diperbesar.
                     Bayangan  dari  lensa  pertama  itu  (lensa  obyektif)  berupa  bayangan
                     semu.  Secara  logis,  hal  ini  harus  diterima,  karena  bilamana  berupa
                     bayangan nyata  jelaslah  bayangan dari lensa  obyektif itu  tidak akan
                     dapat ditangkap oleh lensa kedua (lensa okuler). Bayangan semu oleh
                     lensa obyektif itu kemudian dapat dipandang sebagai benda oleh lensa
                     okuler dan bayangannya berupa bayangan sejati.
                            Berdasarkan penjelasan di atas, selayaknya dalam membentuk
                     bayangan  akhir  pada  mikroskop,  secara  logis  untuk  lensa  obyektif
                     benda akan ditempatkan pada ruang di antara pusat kelengkungan dan
                     fokus  (ruang  I).  Karena  perbesaran  hanya  dapat  diperoleh  dengan
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40