Page 107 - E-MODUL SUHU DAN KALOR [Oleh: Nur Hikmah]
P. 107
C. Uraian Materi
Kita telah mengetahui sebelumnya bahwa kalor merupakan bentuk energi
yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu. Perpindahan kalor terjadi
dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada waktu
memasak air, kalor berpindah dari api ke panci lalu ke air. Pada waktu
menyetrika, kalor berpindah dari setrika ke pakaian. Demikian juga pada
waktu berjemur, badan Anda terasa hangat karena kalor berpindah dari
matahari ke badan Anda. Perpindahan kalor berhenti ketika suhu kedua
benda sudah sama. Kondisi ketika dua benda memiliki suhu sama disebut
kesetimbangan panas atau kesetimbangan termal. Selama ada perbedaan suhu
maka kalor selalu berpindah hingga tercapai kesetimbangan panas. Terdapat
tiga cara kalor berpindah dari satu benda ke benda lain, yaitu:
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain
melalui benda. Akan tetapi selama proses berpindahnya kalor, tidak ada
bagian benda maupun atom atau molekus penyusun ikut berpindah. Ketika
sebuah sendok perak diletakkan dalam semangkup sup panas, maka pada
ujung yang kita pegang akan terasa panas juga, walaupun tangan kita tidak
langsung bersinggungan dengan sumber kalor.
Konduksi atau hantaran kalor dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan
molekul-molekul. Ketika satu ujung benda dipanaskan, maka molekul pada
tempat itu akan bergerak lebih cepat. Sementara itu, tumbukan dengan
molekul-molekul yang langsung berdekatan lebih lambat, mereka mentransfer
sebagian energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian bertambah.
Molekul-molekul ini kemudian juga mentransfer sebagian energi mereka
dengan molekul-molekul lain sepanjang benda tersebut. Dengan demikian,
energi gerak termal ditransfer oleh tumbukan molekul sepanjang benda. Hal
inilah yang mengakibatkan terjadinya konduksi
100
E-Modul Suhu dan Kalor Terintegrasi PBL dan ISLE