Page 112 - MODUL ALGORTIMA DAN PEMROGRAMAN
P. 112
Adapun bentuk umum dari struktur percabangan dengan dua kondisi adalah sebagai
berikut:
if (kondisi){
//pernyataan yang akan dieksekusi
//jika kondisi bernilai benar
}else{
//pernyataan yang akan dieksekusi
//jika kondisi bernilai salah
}
Keterangan:
• “if (kondisi) { }”: keyword if adalah keyword yang digunakan untuk mendeklarasikan
struktur id. Kondisi diisi dengan statement yang akan diuji sebagai syarat apakah perintah
di dalam blok if dieksekusi atau tidak. Jika kondisi bernilai true, maka perintah dalam blok
if “{ }” akan dieksekusi.
• “else { }”: keyword else digunakan untuk mengalihkan pengeksekusian program ke dalam
blok “{ }” else jika hasil pengujian kondisi bernilai false.
3. If-else-if
Percangan jenis ini merupakan perluasan dari struktur if else yang memiliki dua kondisi
atau lebih, yaitu dengan menyisipkan 1 atau lebih kondisi ke dalamnya. Percabangan if-else-if
ini penting untuk diketahui sebab pada kondisi tertentu kita memerlukan pengeksekusian suatu
perintah khusus yang ada.
Pada sintaksis if-else-if berikut kita dapat melihat bahwa terdapat lebih dari satu kondisi di
dalam rangkaian blok percabangan. Proses pengujian kondisinya dimulai dari kondisi paling
atas ke bawah.
Adapun sintaksis untuk membentuk struktur if-else-if adalah sebagai berikut.
if (konndisi){
//pernyataan yang akan dieksekusi
//jika kondisi1 bernilai benar
}else if(kondisi2){
//pernyataan yang akan dieksekusi
//jika kondisi1 salah dan kondisi2 benar
}else {
//pernyataan yang akan dieksekusi
//jiika kondisi1 dan kondisi2 bernilai salah
}
Keterangan:
• “if (kondisi1) { }”: keyword if adalah keyword yang digunakan untuk mendeklarasikan
struktur if. Kondisi1 diisi dengan pernyataan yang akan diuji sebagai syarat apakah perintah
di dalam blok if dieksekusi atau tidak. Jika kondisi bernilai benar, maka perintah dalam
89