Page 55 - E-MODUL HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BERBASIS SSI
P. 55
B. Tatanama Alkena
Penamaan senyawa alkena berdasarkan IUPAC hampir sama
dengan alkana. Dimana akhiran “-ana” diganti dengan akhiran “-ena”,
sebagai penanda bahwa senyawa tersebut mempunyai ikatan rangkap
dua.
1. Alkena Tidak Bercabang
a. Penomoran rantai dimulai dari ujung terdekat dengan ikatan
rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan itu memperoleh
nomor terkecil. Penulisan senyawanya mengikuti aturan sebagai
berikut: Nomor ikatan rangkap – nama alkena.
H 2 C CH CH 2 CH H 2 C CH CH 2 CH
1 2 3 4 3 bukan 4 3 2 1 3
1-butena
b. Bila terdapat lebih dari 1 ikatan rangkap dua, maka masing-
masing atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap 2 harus
dituliskan dan gunakan akhiran-diena (dua buah ikatan rangkap
dua), -triena (tiga buah ikatan rangkap 2), dan seterusnya.
H 2 C CH CH CH 2 H 2 C CH CH C CH 2
1 2 3 4 5 4 3 2 1
1,3-butadiena 1,2,5-pentatriena
38