Page 69 - E-MODUL HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BERBASIS SSI
P. 69
pemegang regulasi untuk mengadakan penelitian terhadap semua
kemasan pangan yang mengandung etilen glikol,” ujarnya. Arist
pun meminta agar BPOM memberikan peringatan berupa
pelabelan “berpotensi mengandung etilen glikol” terhadap
kemasan-kemasan pangan berbahan etilen glikol. Hal itu untuk
mengantisipasi lebih banyak lagi anak-anak di Indonesia yang
meninggal atau mengalami gagal ginjal akibat mengonsumsi
produk-produk yang dikemas dalam kemasan pangan yang
mengandung EG dan DEG ini.
Menurutnya, penelitian itu wajib dilakukan negara dalam hal ini
pemegang regulasi BPOM supaya jauh-jauh sebelumnya bisa
diantisipasi supaya masyarakat memahami betul bahaya etilen
glikol itu. "Karena kemasan pangan termasuk plastik-plastik yang
dipakai seperti galon sekali pakai, dan lain-lain, ketika dia
mengandung etilen glikol maka isi dari kemasan itu bisa
bermigrasi dan berbahaya bagi kesehatan anak,” tukasnya.
Komnas Perlindungan Anak melihat banyaknya produk plastik
yang mengandung etilen glikol yang dikonsumsi oleh anak-anak,
baik bayi dan balita.
"Kami juga akan terus mengkampanyekan bahaya etilen glikol ini
ke masyarakat. Semua produk yang digunakan oleh rumah tangga
dalam bentuk plastik termasuk plastik sekali pakai itu harus ada
peringatan bahwa kemasan itu mengandung etilen glikol pada
labelnya,” katanya.
Selain etilen glikol, zat berbahaya lainnya yang harus diawasi
BPOM adalah kemasan-kemasan pangan yang mengandung BPA.
Menurutnya, kemasan ini juga perlu pelabelan yang sama seperti
etilen glikol. Dia juga menjelaskan, akumulasi BPA yang
terkandung dari plastik dapat menyebabkan kanker payudara,
merusak janin, gangguan hormonal pada orang dewasa, dan juga
mengganggu kesuburan dan menghasilkan embrio dengan
kualitas rendah.
Selain orang dewasa, kata Arist, risiko penggunaan kemasan
plastik yang mengandung BPA bisa menyebabkan gangguan di
otak dan kelenjar prostat pada janin, bayi, dan anak-anak. “Bahan
kimia ini juga bisa memicu perubahan perilaku anak. Korelasi
52