Page 76 - E-MODUL HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BERBASIS SSI
P. 76
B. Tatanama Alkuna
Seperti halnya alkana dengan penambahan akhiran –ana dan –ena
untuk senyawa alkena, maka untuk senyawa alkuna digunakan
akhiran –una, sebagai penanda bahwa senyawa tersebut mempunyai
ikatan rangkap tiga.
1. Alkuna Tidak Bercabang
a. Jika memiliki atom C lebih dari 3, penomoran rantai dimulai dari
ujung terdekat dengan ikatan rangkap, sehingga atom karbon
pada ikatan itu memperoleh nomor terkecil. Penamaan
senyawanya dimulai dari:
–
b. Jika senyawa alkuna memiliki ikatan rangkap tiga lebih dari satu,
maka senyawa diakhiri dengan akhiran –diuna (dua buah ikatan
rangkap 3), atau –triuna (tiga buah ikatan rangkap 3).
C H C CH CH 3 H 3 C C C CH 3
2
1 2 3 4 1 2 3 4
1-butuna 2-butuna
2. Alkuna Bercabang
a. Menentukan rantai induk (rantai terpanjang) dan cabangnya
(substituen).
H 3 C C C CH CH 2 CH 2 CH 3
Rantai induk CH 2 cabang
CH 3
59