Page 135 - Modul PJJ PPKn SMP-Digital
P. 135

Soepomo antara lain menjelaskan betapa pentingnya me­
            mahami proses penyusunan Undang­Undang Dasar (Sekretariat
            Negara Republik Indonesia, 1995:264).
               “Paduka Tuan Ketua! Undang­Undang Dasar Negara manapun
            tidak dapat dimengerti sungguh­sungguh maksudnya Undang­
            Undang Dasar dari suatu negara, Kita harus mempelajari juga
            bagaimana terjadinya teks itu, Harus diketahui keterangan­
            keterangannya dan juga harus diketahui dalam suasana apa teks itu
            dibikin. Dengan demikian kita dapat mengerti apa maksudnya.
            Undang­Undang yang kita pelajari, aliran pikiran apa yang menjadi
            dasar Undang­Undang itu. Oleh karena itu, segala pembicaraan dalam
            sidang ini yang mengenai rancangan­rancangan Undang­Undang
            Dasar ini sangat penting. Oleh karena segala pembicaraan di sini
            menjadi material, menjadi bahan yang historis, bahan interpretasi
            untuk menerangkan apa maksudnya Undang­Undang Dasar ini.”
               Naskah Undang­Undang Dasar akhirnya diterima dengan suara
            bulat pada tanggal 16 Juli 1945. (Sumber: Lukman Suya Saputra,
            Aa Nurdiaman, dan Salikun, 2016. Pendidikan Pancasila dan
            Kewarganegaraan Kelas VIII, Jakarta : Puskurbuk, Balitbang,
            Kemendikbud, hal 66­67)

            Penugasan 2.1


            Setelah membaca uraian materi perumusan Undang­Undang
            Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,  coba Ananda tulis
            kembali alur perumusan Undang­Unndang Dasar Negara Republik
            Indonesia Tahun 1945 dengan melengkapi bagan alur dalam bagan
            berikut.






                            MATA PELAJARAN PPKN — KELAS VII SEMESTER GASAL  123
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140