Page 12 - nutrisi mikroorganisme kel5
P. 12

E. kultur mikroba




     Kultur mikroba adalah teknik yang digunakan untuk memperbanyak mikroorganisme dalam
     jumlah besar dalam lingkungan yang terkontrol. Kultur mikroba dapat digunakan untuk berbagai
     tujuan, seperti untuk mempelajari sifat-sifat mikroorganisme, mengidentifikasi jenis
     mikroorganisme, dan memproduksi senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
     Salah satu jenis mikroorganisme yang sering dikultur adalah bakteri. Bakteri adalah
     mikroorganisme yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Hampir semua
     hewan bergantung pada bakteri agar mereka dapat bertahan hidup karena hanya bakteri dan
     sejumlah arkea yang memiliki gen dan enzim yang diperlukan untuk menyintesis vitamin B12.


     Kultur mikroba dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis media, seperti media padat,

     media cair, dan media semi-padat. Media padat biasanya digunakan untuk mengisolasi bakteri
     dari sampel yang kompleks, seperti tanah atau air. Media cair biasanya digunakan untuk
     memperbanyak bakteri dalam jumlah besar. Media semi-padat biasanya digunakan untuk
     menguji motilitas bakteri atau untuk mengidentifikasi jenis bakteri berdasarkan pola
     pertumbuhan.


     Kultur mikroba juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi adalah
     proses biokimia di mana mikroorganisme mengubah bahan organik menjadi senyawa-senyawa
     yang berguna, seperti asam laktat, etanol, atau antibiotik. Fermentasi dapat dilakukan dalam skala
     kecil, seperti dalam tabung reaksi, atau dalam skala besar, seperti dalam tangki fermentasi.


     Kultur mikroba juga dapat digunakan untuk memproduksi senyawa-senyawa yang berguna dalam
     industri, seperti antibiotik, enzim, dan asam amino. Beberapa jenis bakteri, seperti Escherichia coli
     dan Bacillus subtilis, sering digunakan dalam produksi senyawa-senyawa ini. Kultur mikroba juga
     dapat digunakan untuk memproduksi makanan dan minuman, seperti keju, yoghurt, dan bir.
     Namun, dalam beberapa kasus, kultur mikroba juga dapat menjadi masalah. Mikroorganisme
     yang tidak diinginkan dapat tumbuh dalam kultur mikroba dan mengganggu pertumbuhan

     mikroorganisme yang diinginkan. Selain itu, mikroorganisme yang tumbuh dalam kultur mikroba
     dapat mengalami mutasi dan menghasilkan varian yang berbeda dari mikroorganisme asli. Oleh
     karena itu, penting untuk memastikan bahwa kultur mikroba dilakukan dalam lingkungan yang
     terkontrol dan steril.


     Dalam industri farmasi, kultur mikroba juga sangat penting. Cemaran mikroba pada bahan awal
     harus minimal agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas. Spesifikasi bahan awal harus
     memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Mikroorganisme yang mengontaminasi sel kultur
     atau sumber bahan, termasuk bakteri, harus diidentifikasi dan dieliminasi. Selain itu, harus ada
     sistem penarikan kembali produk obat jika terjadi masalah mutu.


     Dalam penelitian, kultur mikroba juga digunakan untuk mempelajari sifat-sifat mikroorganisme
     dan mengidentifikasi jenis mikroorganisme. Kultur mikroba dapat digunakan untuk mengisolasi
     mikroorganisme dari sampel lingkungan, seperti tanah, air, atau makanan. Setelah diisolasi,
     mikroorganisme dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat fisik dan biokimia mereka.
   7   8   9   10   11   12   13