Page 3 - My FlipBook
P. 3
2. Kegiatan Pembelajaran
A. Pergumulan Suara Hati dalam Pengalaman Sehari-hari
Hidup manusia sangatlah berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, seperti hewan
atau tumbuhan. Ada saat di mana manusia harus mengalami pergumulan atau
pergulatan ketika hendak melakukan suatu tindakan, terutama ketika ia harus
mengambil keputusan: apakah tindakannya layak dilakukan atau tidak, apakah yang
dilakukan itu benar atau salah, apakah tindakan itu akan merugikan sesama atau tidak.
Kemampuan itu nampaknya tidak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya, karena tindakan
mereka lebih diarahkan oleh insting. Kemampuan bergulat dalam dirinya sendiri
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan itu disebabkan manusia memiliki suara hati,
atau suara batin atau hati nurani yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Amatilah kasus berikut!
Pergulatan Suara Hati
Boy mendaftar pada suatu sekolah yang sangat menjunjung tinggi nilai
kejujuran. Sebelum masuk ia harus menandatangani sebuah pernyataan yang
menyatakan: “saya tidak akan mencontek dan kalau terbukti mencontek, maka saya
siap untuk dikeluarkan dari sekolah ini.” Setiap peserta didik juga mempunyai
kewajiban untuk melaporkan kepada guru atau pimpinan sekolah, jika mereka melihat
ada yang mencontek.
Pada suatu ketika, Boy mengikuti ujian akhir. Ia merasa kesulitan menjawab
soal-soal yang ada di hadapannya dan ia juga melihat beberapa temannya ada yang
mulai mencontek. Ia mulai gelisah dan timbul keinginan dalam dirinya untuk
mengikuti apa yang dilakukan beberapa temannya. Ia berpikir, seandainya, ia tidak
dapat menjawab soal di hadapannya dengan baik, ia pasti tidak lulus, tapi kalau
ketahuan ia harus siap dikeluarkan dari sekolah ini. Terjadi pergulatan dalam dirinya,
apakah ia mau ikut-ikutan nyontek atau tidak. Setelah mempertimbangkan secara
matang, akhirnya ia mengikuti suara hatinya untuk mengerjakan soal sebisanya dan
tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh beberapa temannya. Ketika hasil ujian
diumumkan ia ternyata lulus, walaupun nilainya tidak sempurna. Ia merasa puas,
karena itu adalah hasil kerjanya sendiri dan ia sudah setia kepada nilai kejujuran.
Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan pergumulan suara hati dalam
pengalaman sehari-hari! (untuk dikerjakan dan dikirimkan!)
1. Apa makna suara hati?.
2. Bagaimana cara kerja suara hati?.
3. Mengapa suara hati bisa tumpul?.
4. Bagaimana cara membina suara hati supaya tidak tumpul?.
B. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Suara Hati
1. Ajaran Kitab Suci
Bacalah teks Kitab Suci (Roma 2:14-16)
2. Ajaran Gereja
Gaudium et Spes, artikel 16
“Di lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, yang tidak
diterimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu
menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan
menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk
hatinya: jalankan ini, elakkan itu. Sebab dalam hatinya, manusia menemukan hukum
yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum
itu pula ia akan diadili.