Page 4 - My FlipBook
P. 4
Suara hati ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ ia
seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya. Berkat hati
nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap
Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap hati nurani, umat Kristiani
bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari kebenaran, kebenaran itu
memecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul baik dalam hidup
perorangan maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.”
Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan teks Kitab Suci Roma 2:14-16 dan
ajaran Gereja! (untuk dikerjakan dan dikirimkan!)
1. Apa suara hati itu?.
2. Bagaimana cara kerja suara hati?.
3. Apa hubungan suara hati dengan Allah?. Apa konsekuensinya?.
4. Apa hubungan suara hati dengan Roh Kudus?.
5. Apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama?.
6. Apa fungsi suara hati berkaitan dengan persoalan dalam masyarakat?.
3. Rangkuman
✓ Suara hati secara luas dapat diartikan sebagai keinsafan akan adanya kewajiban. Hati
nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia,
sedangkan hati nurani secara sempit dapat diartikan sebagai penerapan kesadaran moral
dalam situasi konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk baiknya. Hati
nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
✓ Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk
membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik buruknya
perbuatan itu berdasarkan akal budi. Conscience atau hati nurani merupakan hasil
dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan
menanggapi situasi hidup sehari-hari.
✓ Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nurani akan semakin
terang dan berwibawa. Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati,
keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai orang lain, karena memiliki hati
yang murni dan mesra dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena
mereka akan memandang Allah.” (Matius 5:8)