Page 28 - E-Modul Sistem Ekskresi Kelas XI SMA
P. 28
kulit dalam bentuk keringat,
sehingga evaporasi (penguapan)
meningkat, dan suhu badan
menurun.
Sebaliknya, jika darah yang
melalui hipotalamus lebih rendah
dari batas normal (dingin),
pembuluh darah akan menyempit
yang menyebabkan aliran darah ke
permukaan kulit berkurang. Hal ini
bertujuan untuk mempertahankan
suhu tubuh dan kelenjar keringat
menjadi tidak aktif dalam
pembentukan keringat. Gambar 7. Kontrol hipotalamus terhadap
pengeluaran keringat
Sumber: docplayer.info
Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu
lingkungan, aktivitas tubuh, emosi, dan kondisi psikis. Seseorang yang bekerja
keras dan terkena pancaran sinar matahari yang terik akan mengeluarkan
keringat yang banyak. Marah menyebabkan pembuluh darah pembuluh darah
melebar sehingga meningkatkan pengeluaran keringat. Sedangkan rasa takut
mengakibatkan pembuluh darah menyempit, sehingga wajah tampak pucat dan
pengeluaran keringat menjadi sedikit.
2. Mekanisme perombakan sel darah merah oleh hati
Hati sebagai organ sistem ekskresi mengeluarkan empedu setiap hari yang
berjumlah 0,5 liter. Empedu berasal dari perombakan sel darah merah (eritrosit)
yang telah tua dan rusak di dalam hati. Sel-sel hati yang khusus bertugas
merombak eritrosit disebut sel histiosit. Sel tersebut akan menguraikan
hemoglobin menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globulin. Zat besi diambil
23