Page 30 - E-Modul Sistem Ekskresi Kelas XI SMA
P. 30
4. Mekanisme pembentukan urine oleh ginjal
Pembentukan urine di dalam ginjal meliputi tiga proses utama, yaitu filtrasi
(penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi
(sekresi/pengeluaran).
a. Filtrasi (Penyaringan)
Proses pembentukan urine diawali dengan filtrasi atau penyaringan darah.
Penyaringan ini dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari
aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi. Penyaringan akan
memisahkan 2 zat, yaitu zat bermolekul besar beserta protein akan tetap
mengalir di pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan. Zat sisa
hasil penyaringan ini disebut urine primer (filtrat glomerulus). Urine primer
biasanya mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat tersebut akan
masuk dan disimpan sementara dalam Simpai Bowman.
b. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Setelah urine primer tersimpan sementara dalam Simpai Bowman,
selanjutnya akan menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju
saluran pengumpul inilah, proses pembentukan urine melalui tahapan
reabsorpsi. Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam
amino,dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan
lengkung Henle. Penyerapan kembali dari urine primer akan menghasilkan zat
yang disebut dengan urine sekunder (filtrate tubulus). Urine sekunder memiliki
ciri berupa kandungan kadar ureanya yang tinggi.
c. Proses Augmentasi (Pengeluaran Zat)
Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan
mengalir menuju tubulus kontortus distal. Di sini, urine sekuder akan melalui
pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi
berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang sesungguhnya.
25