Page 18 - E-Modul Adela
P. 18
Guton (1990), menyatakan ada empat jenis darah dibedakan, yaitu :
Golongan Darah A : Sel darah merah memiliki A-aglutinin dan anti-B
serum agglutinin
Golongan darah B : Sel darah merah memiliki aglutinin B dan serum
anti-A aglutinin.
Golongan darah AB : Sel darah merah memiliki aglutinogen A dan B.
Golongan Darah O : Sel darah merah tidak mengandung aglutinin, dan
serum mengandung anti-A agglutinin.
B. Sistem Rhesus (Rh)
Penggolongan darah sistem Rhesus adalah salah satu sistem
penggolongan darah yang penting selain sistem ABO. Sistem Rhesus
membagi golongan darah menjadi Rh positif (+) dan Rh negatif (-)
berdasarkan keberadaan atau ketiadaan antigen Rhesus pada permukaan
sel darah merah (Nuraini, dkk. 2022 : 491). Sistem Rhesus ditemukan
Landsteiner pada tahun 1940. Landsteiner menemukan adanya jenis
aglutinogen Rhesus (Rh) pada darah manusia. Sistem rhesus dibagi atas 2
yaitu jenis yaitu :
Golongan darah Rh+ dalam eritrositnya mengandung antigen rhesus,
pada plasmanya tidak dibentuk antibodi terhadap antigen rhesus.
Golongan darah Rh- dalam eritrositnya tidak mengandung antigen
rhesus, pada plasmanya dapat dibentuk antibodi terhadap antigen
rhesus.
C. Transfusi darah
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut
donor kepada seseorang yang membutuhkan darah yang disebut resipien.
Dalam transfusi darah perlu diperhatikan jenis aglutinogen dari darah donor
dalam eritrositnya, sedangkan pada resipien perlu diperhatikan macam
aglutinin didalam plasma darahnya. Pada pemeriksaan tipe golongan darah
setiap orang, golongan darah A akan mengalami aglutinasi atau
pengggumpalan jika ditambahkan reagen anti-A. Pada golongan darah B,
akan menggumpal jika ditambahkan reagen anti-B. Pada golongan darah
AB akan menggumpal jika ditambahkan reagen anti-AB. Pada golongan
darah O tidak akan menggumpal jika ditambahkan reagen anti-A, anti-B
11
E-Modul Pembelajaran Biologi