Page 31 - Wahidin Sudirohoesodo-Yayan Rika-Final
P. 31

5. Untuk  melaksanakan rencana itu, penulis akan

               mencari bantuan dari temannya, Abdoel  Rivai, yang
               ada di negeri Belanda. Di sana buku-buku itu dibuat

               lalu dikirim ke Hindia-Belanda.

            6. Pembuatan buku,  koran,  atau majalah itu akan
               diserahkan kepada orang-orang Jawa di Belanda.

            7. Buku-buku  itu  perlu  disertai  dengan  ilustrasi  yang
               menarik.

            8. Semua  anggota organisasi  yang akan  dibentuk  itu

               mendapatkan kiriman buku-buku itu dari Belanda.

                Usulan-usulan di koran Retno Dhoemilah itu sangatlah

            luar biasa. Mengapa? Karena jangankan menerbitkan
            buku, belajar membaca  pun belum banyak dilakukan

            orang saat itu.  Jadi, pikiran  Dokter  Wahidin itu dapat
            digambarkan  sebagai  pelita  kecil pada   malam gelap

            gulita. Pikirannya sangat berharga untuk  menerangi

            masyarakat saat itu.
                  Retno Dhoemilah bukan satu-satunya media massa

            yang dibuat oleh Dokter Wahidin. Dia juga menerbitkan
            majalah  Goeroe Desa. Majalah itu diharapkan dapat

            berperan seperti guru,  yaitu memberikan pengetahuan
            yang penting bagi orang-orang  desa. Isi majalah itu,

            antara lain, adalah pengetahuan tentang pertanian dan
            kesehatan.

                                             21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36