Page 35 - witan_dan_negeri_arana
P. 35
“Ratu, aku tak akan bisa menjadi seorang
Tabib Sakti,” kata Witan. Ia lalu menceritakan
kepergian Nenek. “Aku gagal, Ratu!” ujar
Witan sambil berlinang air mata, “seorang
tabib seharusnya menyembuhkan orang sakit.”
Ratu Arana menggelengkan kepalanya.
“Tidak, bukan itu, Witan. Tugas seorang
tabib tidak semudah itu. Apa yang
membawamu ke sini sekarang?”
5
35
3 3 5