Page 30 - witan_dan_negeri_arana
P. 30

Setelah Nenek pergi, Witan tak lagi giat
                       berkebun dan pintu rumahnya selalu tertutup.

                       Bahkan, ia tak mau berbicara dengan siapa pun.



                       Kata-kata terakhir Nenek selalu terkenang
                       meski tidak dipahaminya. “Nenek bilang,

                       aku penyembuh yang baik. Seharusnya
                       Nenek tidak meninggal. Berarti, aku

                       bukan penyembuh yang baik!”



                       Suatu hari, Witan terbangun saat mendengar
                       suara tangisan seorang anak, “Aduuh! Sakit!”





























              0
             30
             3 3
              0
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35