Page 21 - Ziarah Ketanah Jawara
P. 21

Pesona Kota Jawara yang Tak Sirna



                 Alhamdulillah, hari kedua berada di Cilegon aku merasakan

          suasana  yang  berbeda  dari  sebelumnya.  Udara  pagi  di  sekitar
          kompleks tempat tinggal Hana masih segar. Bahkan, tadi subuh aku

          sempat  mendengar  ayam  berkokok  membangunkan  tidurku.  Aneh

          bercampur  heran  di  perumahan  masih  ada  orang  yang  memelihara
          ayam.  Memang  kompleks  tempat  tinggal  tanteku  bersebelahan

          dengan penduduk asli Cilegon. Tidak ada benteng pembatas antara

          kompleks  dan  tempat  tinggal  penduduk  asli.  Jadi,  antara  warga
          pendatang  dan  penduduk  asli  saling  bergaul  satu  sama  lain.  Jika

          warga kompleks ingin menuju suatu tempat dan menggunakan jalan
          pintas, mereka kerap melewati tempat tinggal warga asli agar lebih

          cepat dan mudah. Sebaliknya, penduduk asli Cilegon yang berada di
          sekitar kompleks sering bolak-balik keluar masuk kompleks terlebih

          untuk  memanfaatkan sungai  yang ada di  belakang kompleks  untuk

          keperluan mencuci dan memandikan ternak. Bahkan di ujung barat
          kompleks  terdapat  lapangan  bola  yang  sangat  luas  dan  sering

          digunakan  anak-anak  atau  pun  para  remaja  kompleks  dan  di  luar
          kompleks  untuk  jogging,  bermain  bola,  bersepeda,  atau  bermain

          pasir.
                 “Tante, semalam aku sudah mencari beberapa sumber tentang

          kulit  tangkil.  Ternyata,  selain  bisa  dimasak  kulit  tangkil  juga

          memiliki khasiat untuk kesehatan.”

                                          10
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26