Page 22 - Ziarah Ketanah Jawara
P. 22

“Iya, cocok sekali untuk menurunkan berat badanmu, Tika.”

                 “Uh, Tante bisa saja.”
                 “Hana, Mama, dan Tika, Om berangkat kerja dulu ya.”

                 “Hati-hati!” ucap kami kompak.

                 “Tante hari ini sudah membuat janji dengan teman Tante. Dia
          penduduk asli Kabupaten Serang dan akan menjadi pemandu wisata

          untuk kita. Hari ini Tante akan mengajakmu ke suatu tempat paling

          bersejarah  yang ada di Banten. Ayo, lekas mandi, makan, lalu kita
          berangkat.”

                 “Kita akan ke mana, Han?”
                 “Meneketehe ha..ha.. alias mana aku tahu.”

                                         ***
                 “Sampailah kita di Keraton Kaibon. Sesuai namanya, Kaibon

          berarti  keibuan  dan  bermakna  seperti  ibu  yang  lemah  lembut  dan

          penuh  kasih  sayang.  Keraton  ini  dibangun  untuk  Ibunda  Sultan
          Safiuddin,  Ratu  Aisyah.  Saat  itu,  Sultan  Safiuddin  sebagai  Sultan

          Banten  yang  ke-21  masih  sangat  muda  untuk  memegang  tampuk
          kepemimpinan.  Keraton ini terletak  di  Kampung  Kroya, Kelurahan

          Kasunyatan,  Kecamatan  Kasemen  dan  dibangun  pada  tahun  1815.
          Namun, pada tahun 1832 keraton ini dibongkar dan dihancurkan oleh

          pemerintah Hindia Belanda. Penghancuran keraton ini ketika utusan

          Gubernur  Jendral  Daen  Dels,  Du  Puy,  meminta  Sultan  Safiuddin
          untuk meneruskan proyek jalan dari Anyer menuju Panarukan juga

          pelabuhan  armada  Belanda  di  Labuhan.  Sultan  Safiuddin  pun


                                          11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27