Page 84 - e modul preceptorship
P. 84
menerapkan keterampilan teknik prosedural dan interpersonal. Selain itu koordinasi
dengan staff di klinik agar tidak mengganggu jalannya rutinitas perawatan pasien, serta
melengkapi peralatan atau fasilitas yang akan digunakan juga perlu dilakukan sebelum
melakukan proses Bed Side Teaching.
Langkah-langkah pengajaran klinik menggunakan pendekatan Bed Side Teaching
menurut Cox (1993) dalam Afandi (2008) adalah:
1. Pre-round
Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Intervensi, preceptor terlebih dahulu menyiapkan pengetahuan dan
keterampilannya mengenai konsep pembelajaran yang akan diberikan
serta menentukan guide line, kemudian menyiapkan mahasiswa sebelum
bertemu dengan pasien, baik kognitif, afektif dan psikomotorik mahasiswa serta
menetapkan tujuan pembelajaran;
b. briefing/orientasi, mendapatkan kasus penyakit yang spesifik dan pasien
yang sesuai dengan kriteria, mahasiswa diberitahu hal-hal yang tidak boleh
di diskusikan selama berhadapan langsung dengan pasien, menghindari
penggunaan alat komunikasi selama proses Bed Side Teaching, melakukan
koordinasi sesama tim sebelum melakukan Bed Side Teaching, menjelaskan
tujuan tujuan kegiatan, mengalokasikan peran selama Bed Side Teaching
berlangsung.
2. Round
Tahap yang perlu diperhatikan;
a. Perkenalan, mahasiswa didampingi oleh preceptor interaksi dengan pasien;
b. Interaksi, yaitu mahasiswa didampingi preceptor melaksanakan kegiatan didepan
pasien, fokus pada pengalaman klinis;
c. Observasi, preceptor memberikan penilaian keterampilan yang telah dilakukan
mahasiswa;
d. Perintah, preceptor memberikan perintah pada mahasiwa tanpa membuat
mahasiswa malu dihadapan pasien;
e. Penyimpulan, preceptor menjembatani mahasiswa dalam menyimpulan
berdasarkan kegiatan dengan pasien.
3. Post round
Dalam kegiatan ini yang dapat dilakukan preceptor, yaitu:
a. Debriefing, proses dimulai dengan meminta masukan dari pasien dan mahasiswa,
memberi kesempatan pertanyaan dari pasien dan mahasiswa, preceptor dapat
membicarakan pasien dan mahasiswa, preceptor dapat membicarakan dengan
mahasiswa sendirian jika memerlukan feedback khusus;
b. Reflection dan feedback: peserta didik diberikan kesempatan menilai dirinya,
kelompok dan kemudian diberikan feedback terhadap preceptor.
Bab 6. Pendekatan, Stratgi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran 73