Page 13 - E-Modul Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
P. 13

B. MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH




        1. Pertahanan Non-Spesifik
        1. Pertahanan Non-Spesifik




             Tujuan akhir dari inflamasi yaitu membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan
             yang  terinfeksi/rusak  untuk  mengisolasi,  menghancurkan,  menginaktifkan,  dan
             membersihkan  sel  yang  rusak/mati,  serta  mempersiapkan  proses  penyembuhan
             dan perbaikan jaringan seperti yang terdapat pada Gambar 2.

             Berikut merupakan rangkaian peristiwa inflamasi:

              1) Sel yang cedera/rusak memproduksi faktor kimiawi

                       Histamin dihasilkan oleh sel mast,
                       Serotonin disimpan dan dilepaskan oleh trombosit,
                       Derivat  asam  arakidonat  dihasilkan  melalui  proses  biokimia  yang
                       menghasilkan  senyawa  bioaktif  seperti  prostaglandin,  leukotrin,  dan
                       tromobokosan,
                       Kinin teraktivasi melalui protein plasma.

              2) Faktor kimiawi

                    menyebabkan        Vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), aliran dan volume
                                       darah  meningkat,  permeabilitas  kapiler  meningkat  yang
                                       menyebabkan  keluarnya  cairan  dari  pembuluh.  Sehingga
                                       terjadi    pendarahan        dan     edema       (peningkatan       cairan
                                       ekstraseluler)      yang     mengakibatkan          jaringan      menjadi
                                       kemerahan (eritema), nyeri berdenyut, bengkak, dan panas.

              3) Terjadinya pembatasan area cedera

                    Hal  ini  terjadi  akibat  terlepasnya  fibrinogen  dari  plasma  ke  jaringan.
                    Kemudian,  fibrinogen  berubah  menjadi  fibrin  membentuk  bekuan  yang
                    mengisolasi area kerusakan dari jaringan yang utuh.

              4) Kemotaksis fagosit (neutrofil & monosit) ke area yang cedera

                    Terjadi dalam 2 tahap, yaitu marinasi (fagosit melekat ke dinding endotelium
                    kapiler  yang  rusak)  dan  diapedesis  (migrasi  fagosit  melalui  dinding  kapiler
                    menuju  area  yang  rusak).    Dimana,  neutrofil  tiba  lebih  awal  di  area  yang
                    rusak, lalu disusul oleh monosit yang berubah menjadi makrofag.

              5) Fagositosis terhadap agen infeksi pada area cedera

                    Neutrofil  dan  makrofag  akan  terurai  oleh  enzim  dan  mati  setelah  menelan
                    banyak  mikroorganisme.  Sel  darah  putih,  sel  jaringan  yang  mati,  dan
                    berbagai cairan tubuh nantinya membentuk nanah (pus). Nanah kemudian
                    bergerak ke permukaan tubuh atau rongga internal untuk dihancurkan dan
                    diabsorpsi oleh tubuh.

                                                                                                              6
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18