Page 7 - E-modul kalor
P. 7
A. Perubahan Wujud
Jika suatu zat yang saat telah mencapai
titik leburnya dan terus diberikan kalor,
maka kalor tersebut tidak digunakan untuk
mengubah suhu dari zat tersebut, tetapi
digunakan untuk mengubah wujud zat. B. Kalor Laten
Kalor yang digunakan untuk mengubah Kalor laten adalah kalor yang digunakan
wujud zat disebut dengan kalor laten. untuk mengubah wujud zat.
Suatu zat dapat mengalami perubahan Kalor laten ada dua jenis yakni :
wujud jika zat tersebut menerima kalor a. Kalor laten yang digunakan untuk
atau melepaskan kalor. Agar lebih mudah proses melebur (dari zat padat ke zat
dalam memahaminya perhatikan diagram cair) atau sebaliknya yaitu proses
berikut. membeku (dari zat cair ke zat padat).
b. Kalor laten yang digunakan untuk
proses menguap (dari zat cair ke zat
gas) atau sebaliknya yaitu proses
mengembun (dari zat gas ke zat
padat).
Kalor laten yang digunakan untuk proses
melebur secara matematis dapat
ditentukan dengan persamaan
QL = m . L
Dimana L adalah kalor lebur zat (J/kg)
Keterangan: Kalor laten yang digunakan untuk proses
1 : mencair/melebur (memerlukan kalor /
panas) menguap secara matematis dapat
2 : membeku (melepaskan kalor / panas) ditentukan dengan persamaan
3 : menguap (memerlukan kalor / panas) QU = m . U
4 : mengembun (melepaskan kalor / panas) Dimana U adalah kalor uap zat (J/kg)
5 : menyublim (memerlukan kalor / panas) Suatu zat yang menerima kalor
6 : mengkristal (melepaskan kalor / panas) (dipanaskan) atau melepaskan kalor
(didinginkan) akan mengalami beberapa
Saat terjadi perubahan wujud zat dari satu proses perubahan suhu dan perubahan
bentuk ke bentuk yang lain terjadi juga wujud seperti yang digambarkan pada
perubahan susunan partikel dan gerak grafik di bawah ini.
partikel dari benda tersebut.
Berikut gambar terkait dengan gerak
partikel pada masing-masing wujud.