Page 9 - E-modul kalor
P. 9

D. Asas Black                                              E.    Perpindahan kalor
          Jika ada dua benda yang berbeda suhunya                  1.  Konduksi (hantaran)
          dicampur  atau  saling  bersentuhan  maka                 Perpindahan      kalor   secara     konduksi
          benda     yang    bersuhu     tinggi   akan            (hantaran)  adalah  perpindahan  kalor  melalui
          kehilangan    kalor    sehingga    suhunya             zat  perantara  dimana  partikel-partikel  zat

          menurun dan benda yang bersuhu rendah                  perantara  tersebut  tidak  berpindah.  Secara
          akan    mendapatkan       kalor   sehingga             matematik  banyaknya  kalor  H  yang  mengalir
          suhunya akan meningkat.                                dari  ujung  bersuhu  T1  ke  ujung  bersuhu  T2
          Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh               dapat dinyatakan dengan persamaan:
          Joseph  Black  (1728  -  1799)  seorang                              H = k A (delta T/ L)
          fisikawan  asal  Skotlandia  pada  tahun
          1760 yang dikenal sebagai Asas Black.                  2. Konveksi (aliran)
          Secara  umum  Asas  Black  berbunyi                      Perpindahan  kalor  secara  konveksi  (aliran)

          “Jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda               adalah  perpindahan  kalor  karena  aliran  zat
          bersuhu  tinggi  sama  dengan  jumlah  kalor           yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada
          yang diterima oleh benda bersuhu rendah”               zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat
          dan secara matematis dapat ditulis :                   gas. Contoh dari konveksi antara lain:
                     Qlepas = Qterima                            ·Pemanasan air dalam ketel

          Benda  yang  awalnya  bersuhu  tinggi  akan            ·Sistem aliran panas
          mengalami  penurunan  suhu  (melepaskan                ·Angin darat dan angin laut
          kalor) hingga suatu saat suhunya menjadi                Banyaknya kalor yang merambat tiap satuan
          konstan  sedangkan  benda  yang  awalnya               waktu  secara  konveksi  dapat  dinyatakan
          bersuhu     rendah     akan      mengalami             dengan persamaan:
          peningkatan     suhu    (menerima     kalor)                             H = h . A. T
          hingga  suatu  saat  suhunya  menjadi                  3. Radiasi (pancaran)

          konstan.  Suhu  konstan  yang  dicapai                   Perpindahan  kalor  secara  radiasi  terjadi
          kedua    benda     ini   disebut    dengan             tanpa  zar  perantara.  Alat  yang  digunakan
          kesetimbangan termal.                                  untuk  mengetahui  adanya  radiasi  kalor
                                                                 dinamakan termoskop. Banyaknya kalor yang
                                                                 dipancarkan  tiap  satuan  luas,  tiap  satuan
                                                                 waktu dapat dinyatakan dengan :

                                                                                  W = e . σ . T4
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14