Page 15 - E-BOOK
P. 15
Birokrat Senior Bekerja dengan Hati “Antara Biografi dan Karya Pengabdian”
Pada saat studi sore maupun studi malam seluruh siswa diawasi ketat oleh Biarawan
Rohani Katolik berkebangsaan Belanda, Almarhum Bruder Jan Sjeerps, OFM yang
dibantu oleh seorang asisten. Bruder, begitu biasa Frans Pekey memanggilnya,
sangat membantu dan memengaruhi keberhasilan Frans Pekey selama bersekolah
di SMP YPPK Santu Fransiskus Asisi Epouto. Dari Bruder Frans Pekey banyak
belajar tentang kedisiplinan, tanggung jawab, pelayanan, kemandirian, dan nilai
positif lainnya.
Bahkan Bruder juga mengajarkan keterampilan lainnya yang sangat berkesan bagi
Frans Pekey, seperti berkebun dan merawat tanaman.
“Bruder mengajar kami tentang bagaimana bertanam atau berkebun yang baik
dan benar. Seperti menanam pisang dan menanam Kopi. Setiap siswa diwajibkan
menanam satu bibit pisang dan lima bibit kopi di kebun sekolah pada jam mata
pelajaran agraria,” kenang Frans Pekey.
Dengan ketekunan dan kesungguhan, serta tempaan kedisiplinan di sekolah
14
tersebut, Frans Pekey berhasil meraih capaian akademik yang sangat memuaskan.
Diapun dilirik dan diminta oleh Bruder untuk melanjutkan pendidikan sekolah
menengah atas (SMA) di Kota Jayapura.
“Bruder kemudian memanggil orang tua saya dan membicarakan masa depan
pendidikan saya. Dia juga menyarankan agar saya melanjutkan sekolah ke Jayapura.
Akhirnya orang tua menyetujui hal itu, saya pun demikian karena memang sejak
awal saya bertekad untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya,” pungkas Frans
Pekey.
Merantau ke Jayapura untuk Sekolah
Tepat pada awal bulan Juli 1984, Frans Pekey hijrah ke Jayapura bersama Bruder
dengan menumpang pesawat kecil milik penerbangan PT AMA (Associated Mission
Aviation). Sesampainya di Jayapura, Bruder menawarkan Frans Pekey untuk
melanjutkan pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) YPPK Teruna Bhakti
Waena. Namun tawaran itu ditolak oleh Frans Pekey, mengingat sejak awal dia
memang bercita-cita menjadi pegawai pemerintahan, mengikuti jejak sang ayah.