Page 9 - MODUL AJAR MATEMATIKA KURIKULUM MERDEKA SMP DAN SMA
P. 9

informasi, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan mengembangkan solusi yang

              logis dan terukur. Pembelajaran berbasis inquiry dan proyek penelitian menjadi wadah
              utama  pengembangan  kemampuan  bernalar  kritis.  Peserta  didik  juga  dilatih  untuk

              mengembangkan literasi data dan kemampuan berpikir sistematis dalam menghadapi
              berbagai permasalahan kompleks.

                    Dimensi  "Kreatif"  mendorong  pengembangan  kemampuan  peserta  didik  untuk

              berpikir  di  luar  kebiasaan,  mengeksplorasi  berbagai  kemungkinan,  dan  menciptakan
              solusi inovatif. Pembelajaran dirancang untuk memberikan ruang bagi eksperimentasi,

              eksplorasi  ide-ide  baru,  dan  pengembangan  produk  kreatif.  Guru  menciptakan
              lingkungan  belajar  yang  mendukung  pengambilan  risiko  kreatif  dan  menghargai

              keoriginalitas.  Integrasi  seni,  teknologi,  dan  desain  dalam  pembelajaran  membantu

              peserta didik mengembangkan pemikiran kreatif dalam berbagai konteks.
                    Dimensi  "Gotong  Royong"  menekankan  pentingnya  kolaborasi,  empati,  dan

              kepedulian sosial dalam pembelajaran. Peserta didik dilatih untuk bekerja efektif dalam
              tim,  menghargai  kontribusi  setiap  anggota,  dan  mengembangkan  keterampilan

              kepemimpinan  kolaboratif.  Pembelajaran  kooperatif,  proyek  komunitas,  dan  kegiatan
              pelayanan masyarakat menjadi wahana pengembangan nilai gotong royong. Peserta

              didik  juga  belajar  tentang  resolusi  konflik,  negosiasi,  dan  pembangunan  konsensus

              sebagai keterampilan penting dalam berkolaborasi.


              Peran Stakeholder Pendidikan

              1. Peran Guru
                    Dalam  Kurikulum  Merdeka,  peran  guru  mengalami  transformasi  signifikan  dari
              sekadar  penyampai  informasi  menjadi  fasilitator  pembelajaran  yang  kompleks  dan

              multidimensi.  Sebagai  fasilitator  pembelajaran,  guru  berperan  dalam  merancang

              pengalaman  belajar  yang  bermakna,  memfasilitasi  proses  konstruksi  pengetahuan,
              dan  mendukung  perkembangan  holistik  peserta  didik.  Guru  dituntut  untuk  terus

              mengembangkan  kompetensi  profesional  mereka,  termasuk  kemampuan  pedagogis,

              penguasaan teknologi pembelajaran, dan keterampilan asesmen yang autentik.
                     Dalam  pengembangan  kurikulum  kontekstual,  guru  memiliki  otonomi  untuk

              mengadaptasi  dan  mengontekstualisasikan  kurikulum  nasional  sesuai  dengan
              kebutuhan dan kondisi lokal. Proses ini memerlukan pemahaman mendalam tentang

              karakteristik  peserta  didik,  potensi  lingkungan  belajar,  dan  kebutuhan  masyarakat
              sekitar. Guru juga berperan sebagai peneliti praktisi yang terus melakukan refleksi dan

              perbaikan terhadap praktik pembelajaran mereka.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14