Page 14 - ok 119
P. 14
petugas medis) untuk memberikan perawatan lanjutan secepat
mungkin.
c. Beri Prioritas CPR : Jika korban tidak sadar, tidak bernafas, dan
tidak memiliki denyut jantung yang teraba, segera mulai CPR
(Cardiopulmonary Resuscitation) dengan memberikan kompresi
dada. Kompresi dada yang kuat membantu menjaga aliran darah
dan oksigen ke otak dan organ vital.
d. Gunakan Alat Bantu Evakuasi : Jika tersedia, gunakan alat bantu
evakuasi seperti brankar atau alat pelindung kepala dan leher
(Cervical Collar) untuk mengamankan kepala dan leher korban.
e. Tim Kerja : Jika memungkinkan, minta bantuan dari anggota tim
atau orang lain yang ada di sekitar. Evakuasi orang dengan henti
jantung memerlukan kerjasama dan koordinasi.
f. Posisi Korban : Jika evakuasi harus dilakukan dalam posisi
terbaring, pastikan kepala, leher, dan tubuh korban tetap dalam
poros lurus. Hindari gerakan yang tiba-tiba atau menggoyangkan
korban.
g. Gerakan Yang Hati-Hati : Hindari gerakan atau guncangan yang
berlebihan pada korban. Posisikan tubuh korban secara hati-hati
untuk menghindari cedera tambahan pada tulang belakang atau
organ dalam.
h. Evakuasi Bertahap : Evakuasi harus dilakukan dengan perlahan dan
hati-hati. Jika mungkin, gunakan metode "angkat dan tarik" untuk
memindahkan korban ke tempat yang lebih aman.
i. Jaga Kompresi Dada : Jika CPR masih dilakukan saat evakuasi,
pastikan kompresi dada tetap berlanjut saat korban dipindahkan.
j. Berkoordinasi dengan Tim Medis : Saat tim medis tiba di lokasi,
komunikasikan dengan baik dan serahkan perawatan korban
kepada mereka. Tim medis akan melanjutkan perawatan dan
memutuskan langkah selanjutnya.
7
MODUL PRAKTIKUM