Page 134 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2021
P. 134
Besaran UMP Jateng 2021 itu hanya selisih Rp33.979 dari UMP DIY sebesar Rp1.765.000. Jumlah
ini masih berada di bawah UMP Jabar dan Jatim yang berada di atas Rp1.800.000.
Menyikapi hal itu, Aliansi Buruh Jawa Tengah meminta kenaikan upah minimun kota atau UMK
Jateng 2022 sebesar Rp449.600. Secara matematis usulan kenaikan UMK Jateng 2022 itu
sebesar 16 persen.
Juru Bicara Aliansi Buruh Jawa Tengah, Toto Susilo seperti dikutip Solopos.com mengatakan,
permintaan kenaikan UMK Jateng 2022 masih sangat realistis. Menurutnya, permintaan kenaikan
UMK Jateng 2022 dihitung berdasarkan kenaikan kebutuhan buruh sehari-hari selama pandemi
Covid-19.
"Ini sangat realistis, karena kebutuhan buruh di masa pandemi sangat tinggi," ucap Toto, Senin
(8/11/2021).
Kenaikan sebesar Rp449.600 berdasarkan rincian,biaya kebutuhan masker N94 Rp115.000, hand
sanitizer Rp90.000, sabun cair 150 ml rp29.600, vitamin Rp75.000, kuota internet Rp100.000,
dan biaya kenaikan air bersih 50% sebesar Rp40.000.
Dikatakan, upah buruh di Jateng sampai saat ini masih sangat memprihatinkan. Jika
dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, maka jumlah upah yang diterima buruh di
Jateng cukup rendah.
Toto menilai masih banyak diskriminasi terkait sistem pengupahan buruh. "Maka dari itu, negara
wajib melindungi hak buruh atau pekerja. Posisi buruh sangat rentan menjadi pihak tertindas,"
terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disnakertrans Provinsi
Jawa Tengah, Ahmad Aziz menuturkan bahwa apa yang menjadi aspirasi buruh akan
disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah.
Terpisah, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Jateng berharap UMP Jateng 2022
naik sekitar 10% sehingga besarannya menjadi Rp1.978.877,032. Kaum buruh meminta
Pemprov Jateng memutuskan kenaikan UMR maupun UMK sesuai kebutuhan hidup layak (KHL).
Ketua KSPI Jateng, Aulia Hakim, meminta Pemprov Jateng tidak menggunakan aturan baku
dalam menerapkan Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah
Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022.
"Itu harapan kami (UMP naik 10%). Kenaikan 10% sesuai dengan survei KHL yang telah kita
lakukan, sesuai dengan kebutuhan para buruh, terutama selama masa pandemi ini. Pada masa
pandemi ini kan kebutuhan buruh juga mengalami kenaikan, harus beli masker, handsanitizer,
dan juga vitamin. Makanya, kami berharap pemerintah memenuhi tuntutan kami," tandasnya.
(Dye) .
133