Page 72 - Kliping Ketenagakerjaan 25 April 2019
P. 72
ini, tidak pernah terjadi kecelakaan kerja yang melukai atau menelan korban
pekerjanya.
"Awalnya K3 ini merupakan program. Namun setelah sekian lama program itu
diterapkan, sampai hari ini, Polytama melihat bahwa K3 itu telah menjadi budaya
kerja, kebutuhan sekaligus juga investasi. Penerapan K3 otomatis juga menjamin
terus meningkatnya produktifitas kerja di lingkungan perusahaan," tutur General
Manager Polytama, Dwinanto Kurniawan, dalam keterangannya yang diterima
Republika.co.id, Rabu (24/4).
Investasi SDM
Pada malam pemberian penghargaan, Menaker Hanif Dhakiri menjelaskan, program
K3 merupakan investasi besar bagi setiap industri atau perusahaan dengan
memperhatikan aspek sumber daya manusia (SDM). Dengan keselamatan dan
kesehatan kerja, produktifitas di dalam perusahaan akan makin tinggi sehingga
menghasilkan keuntungan yang makin besar juga.
"K3 harus jadi budaya di lingkungan perusahaan. Jangan dijadikan beban. Sebab
investasi terbesar justru pada SDM dengan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan selama bekerja. Dengan menjadikan K3 sebagai budaya, maka perusahaan
tergerak untuk makin mengoptimalkan penerapan program tersebut," tuturnya.
Perusahaan yang menerapkan program K3 secara baik, berarti telah melindungi
tenaga kerjanya dari kemungkinan kecelakaan dan sakit. Dengan begitu, pekerja akan
bekerja secara nyaman dan aman, sehingga tercapai produktifitas tinggi.
"Antisipasi juga era revolusi industri 4.0. Terjadi digitalisasi jenis-jenis pekerjaan yang
tentunya memunculkan problem baru berkaitan dengan K3. Perusahaan yang maju
dan berkembang ialah yang bisa menyesuaikan dengan perubahan tersebut," tutur
Hanif Dhakiri.
Page 71 of 119.