Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 NOVEMBER 2019
P. 37

Title         BPJS KETENAGAKERJAAN JATIM GANDENG KEJATI KEJAR KEPATUHAN PERUSAHAAN
                Media Name    antaranews.com
                Pub. Date     27 November 2019
                              https://www.antaranews.com/berita/1183280/bpjs-ketenagakerjaan-jatim-g andeng-
                Page/URL
                              kejati-kejar-kepatuhan-perusahaan
                Media Type    Pers Online
                Sentiment     Positive










               Surabaya - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Kantor
               Wilayah Jawa Timur menggandeng Kejaksaan Tinggi Jawa Timur untuk mengejar
               kepatuhan perusahaan terkait dengan program jaminan sosial kepada pekerja mereka.

               Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Dodo Suharto di Surabaya,
               Rabu, mengatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan selama 2019 telah menyerahkan 3.069
               surat kuasa khusus (SKK) kepada kejaksaan negeri se-Jawa Timur dengan potensi iuran
               sebesar Rp35,1 miliar.

               Dodo Suharto lantas menyebutkan 1.165 SKK piutang iuran dengan potensi iuran sebesar
               Rp32,1 miliar, SKK PWBD dengan potensi iuran Rp214 juta, 133 SKK PDS TK dengan
               potensi iuran Rp15juta, dan 878 PRA SKK dengan potensi iuran Rp2,7 miliar.

               "Setiap perusahaan wajib melindungi seluruh karyawannya dalam kepesertaan keanggotaan
               BP Jamsostek," katanya menegaskan.

               Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat bekerja sendirian dalam penyelenggaraan
               jaminan sosial ketenagakerjaan di Jawa Timur. Oleh karena itu, pihaknya bersama
               Kejaksaan Tinggi Jatim beserta jajarannya mengoptimalisasi kepatuhan pemberi kerja
               dalam mendaftarkan pekerja kepada BPJS Ketenagakerjaan.

               Monitoring kolaborasi dengan kejadi se-Jatim sampai dengan Oktober 2019, kata dia, telah
               dilakukan tindak lanjut kepatuhan sebanyak 2.481 pemberi kerja belum patuh. Selain itu,
               sebanyak 1.545 pemberi kerja menjadi patuh dengan realisasi iuran sebanyak Rp9,8 miliar.

               Menurut dia, perusahaan yang melanggar kepatuhan terbagi ke dalam beberapa jenis
               tindakan, mulai dari kelalaian dalam pembayaran iuran, mendaftarkan sebagian pekerjanya,
               membayar upah di bawah UMK, dan bahkan ada yang sama sekali belum mendaftarkan.

               "Sanksi yang bakal diberikan terhadap pemberi kerja bisa dipidana, sedangkan secara
               administratif, bisa dicabut hak pelayanan publiknya, seperti pemberhentian operasional
               hingga pencabutan izin," ujarnya.

               Pewarta: Indra Setiawan Editor: D.Dj. Kliwantoro COPYRIGHT (c)2019 .








                                                       Page 36 of 56.
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42