Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 NOVEMBER 2019
P. 45
Title UMK NAIK, 3 PERUSAHAAN DI BANTEN SIAP-SIAP HENGKANG
Media Name liputan6.com
Pub. Date 27 November 2019
https://www.liputan6.com/regional/read/4120774/umk-naik-3-perusahaan-d i-banten-
Page/URL
siap-siap-hengkang
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Setidaknya tercatat ada tiga perusahaan yang akan hengkang dari Banten, dengan alasan
upah buruh yang terlalu mahal dan membebani perusahaan.
Perusahaan itu rencananya akan hengkang ke daerah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa
Barat (Jabar), yang upah pegawainya relatif lebih rendah dibandingkan Banten.
"Kami mendapatkan informasi, beberapa industri sudah menyampaikan (kepindahannya),
khususnya (terkait persoalan) upah sektoral cukup besar dan memberatkan pengusaha,"
kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banten, Tomy Rahmatullah, ditemui
di salah satu forum diskusi di Kabupaten Serang, Banten, Rabu (27/11/2019).
Saat ini tiga perusahaan yang sudah terkonfirmasi akan pindah dari Banten, merupakan
pabrik sepatu yang berada di wilayah Tangerang. Perlu diketahui, kisaran UMK di Kota
Tangsel sebesar Rp4,1 juta, Kota Tangerang Rp4,1 juta dan Kabupaten Tangerang Rp 4,1
juta.
"Dari industri sepatu sudah dalam proses merelokasi industrinya ke daerah yang memiliki
UMK nya lebih rendah dari Banten. Asosiasi tekstilnya juga bertemu dengan presiden, dan
pemerintah akan menyiapkan kawasan industri tekstil di Jawa Tengah," terangnya.
Sedangkan menurut Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Seluruh Pekerja
Seluruh Indonesia (SP KEP SPSI), hengkangnya perusahaan dari Banten, terutama tiga
industri sepatu, bukan dikarenakan tingginya UMK, melainkan tidak berjalannya efisiensi di
perusahaan tersebut.
Sehingga, jika efisiensi itu bisa dilakukan oleh perusahaan, maka kenaikan UMK tidak akan
memberatkan investor dan keuntungan perusahaan bisa di dapat dengan baik.
"Kebutuhan pekerja dan fisik pun belum optimal (dipenuhi perusahaan). Ada biaya tinggi
yang dibutuhkan tenaga kerja yang dirasakan industri. Persoalan utamanya bukan di tenaga
kerja, tapi biaya lainnya yang harus di efisienkan," kata Sekretaris DP Kep SPSI, Afif Johan,
ditempat yang sama, Rabu (27/11/2019).
Page 44 of 56.