Page 48 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 ApRIL 2019
P. 48
kemudian ke Batam untuk memasuki Malaysia, baru ke Maroko.
"Pekerja migran Indonesia yang berangkat nonprosedural terungkap saat korban
mengalami persoalan, seperti kekerasan, perkosaan, tidak dibayar gaji, baru TKI
kabur ke KBRI atau konjen menyampaikan persoalannya," tutur Herry Rudolf Nahak.
Untuk jaringan Turki, tersangka yang ditangkap di NTB juga dua orang, yakni Erna
Rachmawati serta Saleha yang juga merekrut korban dari NTB dan Jakarta.
Rute penyaluran korban dari NTB ke Jakarta menuju Oman dan berakhir di Istanbul.
Sementara jaringan Suriah yang tertangkap bernama Muhammad Abdul Halim alias
Erlangga yang menyalurkan korban dari Tangerang, Banten, sejak 2014.
Korban dari Jakarta diterbangkan ke Surabaya terlebih dulu untuk selanjutnya menuju
Malaysia, Dubai, Turki, Suriah, Sudan dan kembali ke Suriah.
Ada pun jaringan Arab Saudi yang tertangkap tiga tersangka, yakni Faisal Hussein
Saeed, Abdalla Ibrahim dan Neneng Susilawati yang menampung korban di
apartemen di daerah Jakarta Selatan. Faisal dan Abdalla merupakan warga negara
Ethiopia.
"Faisal dan Abdalla dalam status pengungsi, dia menjadi agen TPPO. Dia menampung
di apartemen, punya karyawan, merekrut orang asing," ujar Herry.
Empat jaringan itu menggunakan modus operandi mengiming-imingi korban
pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dengan gaji jutaan.
Delapan tersangka itu dikenakan Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-Undang (UU) Nomor
21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan
ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan Pasal 81 dan Pasal 86 Huruf (B)
Page 47 of 84.