Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2020
P. 112
Title MASALAH KARTU PRA-KERJA PADA MASA PANDEMI
Media Name tempo.co
Pub. Date 22 April 2020
Page/URL https://kolom.tempo.co/read/1334160/masalah-kartu-pra-kerja-pada-masa- pandemi
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Cara kerja Kartu Pra-Kerja yang diluncurkan pemerintah lebih mirip kartu belanja
dengan ketentuan sebagian dananya harus dibelanjakan untuk produk-produk
berupa video dan materi yang disediakan oleh semua start-up pelatihan yang
ditunjuk. Setelah itu, baru pemilik kartu memperoleh insentif. Dengan kata lain,
pemerintah ibarat membangun "mal online" khusus untuk pelatihan, dan semua
start-up yang digandeng adalah para pedagangnya (merchant). Kartu tersebut
menjadi tak terlalu berbeda dengan kartu belanja di toko swalayan, misalnya, meski
konteksnya berbeda.
Dengan kartu belanja biasa, pembeli mendapat diskon ketika berbelanja di gerai
tertentu dan harga barang setelah pemotongan akan didebit dari akun perbankan
pembeli. Dalam Kartu Pra-Kerja, saldo dikasih oleh pemerintah dengan dana atas
nama pelatihan yang hanya boleh dipakai di "mal online" tadi untuk membayar
video dan bentuk materi lain yang diklaim akan memberikan berbagai macam
keterampilan.
Namun materi-materi yang ditawarkan di sana umumnya banyak tersedia di
Internet atau platform YouTube dan gratis pula. Jadi, saldo Kartu Pra-Kerja untuk
membeli materi pelatihan senilai Rp 1 juta per orang sebenarnya kurang pas bagi
calon pencari kerja. Metode tersebut lebih tepat diterapkan pada anak-anak sekolah
yang menerapkan belajar di rumah.
Pertama, ada pendangkalan makna keterampilan dan keahlian pada kebijakan ini,
yang hanya sebatas menonton video dan membaca materi. Berbeda kasusnya
dengan bimbingan belajar online, misalnya, yang memang ditargetkan untuk
menghadapi ujian tertulis para siswa. Keterampilan dan keahlian, sebagaimana
dimaksudkan pemerintah untuk pemegang Kartu Pra-Kerja, sejatinya lebih dominan
unsur pengalaman alias praktik dan pembuktian langsung.
Mengapa seseorang dikatakan "jago" atau memiliki kemampuan di suatu bidang?
Itu karena ia berpengalaman atau berkali-kali mempraktikkan hal tersebut, bukan
hanya karena dia sejak pagi hingga malam menonton berbagai video terkait dengan
bidang itu. Maka, balai latihan kerja dan lembaga-lembaga pelatihan, yang
memberikan ilmu sekaligus mempraktikkan ilmu tersebut dengan calon tenaga
kerja, adalah garda terdepan dan terbaik dalam membentuk calon tenaga kerja.
Menonton dan mendapatkan materi-materi dari semua start-up yang terlibat,
sekalipun disertifikasi secara online, bukanlah solusi untuk mengubah para calon
Page 111 of 273.