Page 35 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MEI 2019
P. 35

Title         SOAL REVISI PP 78, SERIKAT PEKERJA INGIN DIALOG TRIPARTIT TETAP ADA
                Media Name    viva.co.id
                Pub. Date     08 Mei 2019
                              https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1146947-soal-revisi-pp-78-serikat -pekerja-ingin-
                Page/URL
                              dialog-tripartit-tetap-ada
                Media Type    Pers Online
                Sentiment     Positive












               Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia atau OPSI, Timboel
               Siregar, menyambut baik niat pemerintah untuk merevisi Peraturan Pemerintah
               Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

               Hal itu, diakuinya, merupakan salah satu out put dari pertemuan Presiden Joko
               Widodo dengan sejumlah perwakilan serikat pekerja di Istana Bogor, beberapa
               waktu lalu menjelang hari buruh 1 Mei 2019.

               "Dalam pertemuan kemarin, ada beberapa hal yang dirumuskan. Pertama, soal
               adanya keinginan pemerintah atas usulan revisi PP 78," kata Timboel dalam diskusi
               di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019.

               "Kedua, soal adanya desk pidana ketenagakerjaan di Polri. Lalu, persoalan terkait
               jaminan sosial dan hubungan industrial yang harus ditingkatkan," ujarnya.

               Terkait PP No.78/2015, Timboel mengaku sebenarnya sudah ada sejumlah hal
               positif yang terkandung di dalamnya. Misalnya, seperti soal kewajiban perusahaan
               membuat struktur skala upah, serta aturan terkait redenominasi upah tenaga kerja
               Indonesia di luar negeri yang harus disesuaikan dengan rupiah.

               Kemudian, di pasal 44 PP No.78/2015, di mana diatur bahwa kenaikan upah
               minimum didasari pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi berdasar acuan BPS,
               sebenarnya merupakan hal yang baik, karena membuat masalah kenaikan upah jadi
               bisa terprediksi.

               "Tetapi, peningkatan upah minimum dengan rumus seperti itu tidak mendidik
               pekerja, pemerintah, dan pihak pengusaha untuk saling berdialog," kata Timboel.

               Selain itu, Timboel juga menyoroti masalah kenaikan persentase upah yang
               ditetapkan secara nasional. Sehingga, apabila misalnya rumus upah minimum
               menghasilkan kenaikan upah sebesar delapan persen secara nasional, maka hal itu
               justru akan meningkatkan kesenjangan upah antardaerah.

               "Nah, ini enggak benar juga. Karena, misalnya Jakarta dan Bekasi itu




                                                       Page 34 of 54.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40