Page 299 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 299

Judul               Kadin: Revisi UMP DKI oleh Gubernur DKI Tidak Sah
                Nama Media          jagatbisnis.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://jagatbisnis.com/kadin-revisi-ump-dki-oleh-gubernur-dki-tidak-
                                    sah/
                Jurnalis            Admin Jagat
                Tanggal             2021-12-28 16:09:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 7.500.000
                News Value          Rp 22.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif

              Ringkasan

              Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai revisi upah minimum (UMP) DKI Jakarta
              yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak sah. Karena ditetapkan setelah
              21 November 2021.



              KADIN: REVISI UMP DKI OLEH GUBERNUR DKI TIDAK SAH

              JagatBisnis.com – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai revisi upah minimum
              (UMP) DKI Jakarta yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak sah. Karena
              ditetapkan setelah 21 November 2021.

              "Tanggal  21  November adalah  UMP  yang  sah, kalau  tanggal  selain dari  tanggal  yang  sudah
              ditentukan  berarti  tidak  sah,"  kata  Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Bidang  Ketenagakerjaan  Adi
              Mahfudz Wuhadji, Selasa (28/12/2021).

              Menurut  dia,  sebenarnya  revisi  UMP  ibu  kota  itu  bukanlah  keputusan  pemerintah  provinsi.
              Kenaikan upah DKI Jakarta menjadi Rp4.641.854 itu adalah keputusan pribadi Anies Baswedan.
              Karena  formula  upah  minimum  yang  sah  seharusnya  mengikuti  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Ketetapan  yang  dibuat  Anies  memberikan  dampak  yang  tidak  baik  kepada  masyarakat  dan
              hukum. Apalagi, Anies Baswedan sudah menetapkan UMP lagi jilid ke 2, ini jelas tidak baik untuk
              memberikan  ketaatan  kepada  masyarakat  terhadap  kepatuhan  dan  kepastian  hukum  di
              Indonesia," tegasnya.

              Dia menjelaskan, UMP yang ditetapkan pemerintah pusat merupakan upah yang diberikan untuk
              pekerja dengan masa kerja di bawah 12 bulan atau satu tahun. Pihaknya mengklaim akan tetap
              patuh dan taat terhadap peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

              "Kami pengusaha tetap akan menjalankan aturan upah yang ditetapkan sebelum 21 November.
              Seperti  Instruksi  Kementerian  Ketenagakerjaan  yang  juga  meminta  penetapan  UMP  paling
              lambat dilakukan sebelum 21 November 2021, sementara Anies menetapkan setelah tanggal
              tersebut," tutupnya. (*/eva)

                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304