Page 305 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 305
Dalam surat Nomor 113/FSPPB/XII/2021-TH% tentang edaran mogok kerja yang dibuat pada
17 Desember 2021, aksi mogok kerja tersebut akan diikuti oleh pekerja Pertamina Group,
anggota serikat pekerja Pertamina yang menjadi anggota FSPPB, dan akan dilakukan diseluruh
wilayah kerja Pertamina baik di holding dan subholding.
Presiden FSPPB Arie Gumilar akan bertindak sebagai penanggung jawab aksi mogok kerja
tersebut.
Adapun, alasan mogok kerja yang akan dilakukan FSPPB disebabkan oleh tidak tercapainya
kesepakatan untuk melakukan perjanjian kerja bersama (PKB) di Pertamina antara pengusaha
dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB. Pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB gagal
melakukan perundingan.
Di samping itu, Direktur Utama Pertamina dinilai tidak memiliki itikad baik untuk membangun
industrial peace atau hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan, serta tidak
diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh oleh FSPPB.
Alasan lainnya adalah diabaikannya tuntutan kepada Menteri BUMN untuk mengganti pimpinan
atau Direktur Utama Pertamina dengan sosok yang lebih baik.
FSPPB menyatakan, aksi mogok kerja dapat dihentikan sebelum jangka waktu yang disampaikan
apabila tuntutan yang dilayangkan sesuai dengan surat kepada Menteri BUMN telah dipenuhi,
atau manajemen bersedia melakukan perundingan dengan syarat-syarat yang pernah
disampaikan kepada Direktur SDM Pertamina pada agenda praperundingan PKB yang
berlangsung di Cirebon pada 8-10 Desember 2021.
Marcellus menuturkan, sampai dengan saat ini pihaknya masih belum menemukan kesepakatan
dengan manajemen Pertamina. Pada hari ini, pihaknya tengah menggelar pertemuan dengan
manajemen untuk kembali berunding.
Dia menjelaskan, hasil dari pertemuan itu akan menjadi salah satu rujukan untuk tetap
melakukan aksi mogok kerja atau tidak. Namun, sampai dengan saat ini pihaknya memastikan
masih tetap pada rencana menggelar aksi mogok kerja sesuai dengan surat aksi mogok kerja
tersebut.
"Perundingan antara FSPPB dan manajemen yang diinisiasi Kemenaker," jelasnya.
304

