Page 54 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 54

"Ya keputusan gubernur yang. kemarin tanggal 30 November tahun 2021, kan ada 11 kabupaten
              kota yang gak naik upah minimumnya di tahun 2022, dan yang sisanya itu naiknya hanya 0,8
              persen sampai dengan 1,9 persen, tentunya berkisar dari 12 ribu sampai 30 ribuan," ucapnya.

              Dia  menilai  kenaikan  tersebut  masih  minim.  Hal  tersebut  berbanding  terbalik  dengan
              pertumbuhan ekonomi yang sedang naik.

              "naik  sedikit.  Kalau  ita  melihat  inflasi  juga,  itukan  gak  bisa  di  bawah  inflasi,  atau  di  bawah
              pertumbuhan ekonomi, Nah sedangkan hari ini kita tahu percis bahwa pertumbuhan ekonomi
              kita sedang bagus'' jelasnya.

              "Nah  kemudian  di  sisi  lain  pemerintah  tidak  menginginkan  kenaikan  upah  dalam  penerbitan
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 itu, ini sangat terbalik" tambahnya.

              Melihat  hal  tersebut,  Jinto  mengungkapkan  Pemprov  DKI  Jakarta  bisa  melakukan  revisi
              Keputusan Gubernurnya mengenai UMP 2022.

              "Sehingga  Pemprov  DKI  Jakarta  mengambil  posisi  adalah  melakukan  merevisi  keputusan
              kepgubnya dengan mempertimbangkan aspek adalah pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dengan
              menaikan 5 persen kan, 5,1 persen; tegasnya.

              Dengan itu, Jinto menambaIhkan bahwa sejumlah buruh yang melakukan aksi di Gedung Sate
              menginginkan hal sama yang terjadi di DKI Jakarta.

              "tyah, artinya kalau Gubernur DKI bisa, kenapa Gubernur Jawa Barat gak bisa, imbuhnya.

              Pihaknya menjelaskan bahwa dalam aksi kali ini terdapat 12 elemen buruh seJawa Barat yang
              melakukan aksi di Gedung Sate. Kata dia, bahkan jumlah elemen buruh bisa mencapai ribuan,

              "Ada  12  elemen  buruh  yang  turun  ke  Gedung  Sate,  di  antaranya,  ada  KSPSI,  SPN,  FSPMI,
              SBSI'92, GASPERMINDO, GOBS!, FSPM, KASBI, FSP KEP KSPI, KEP SPSI, FSPPI dan FSP LEM
              SPSI' katanya.
              Jinto  juga  memastikan,  jika  tuntutan  tersebut  tidak  dipenuhi  maka  elemen  buruh  akan
              melakukan aksi lanjutan.

              "Skemanya  mungkin  akan  terjadinya  mogok  (Kerja)?  ujar  Jinto,  Kabarnya  sejumlah  elemen
              buruh tersebut akan metakukan aksi hingga tiga hari ke depan”.

              "Kemudian  akan  ada  rencana  menginap  juga,  saat  ini  sedang  dikoordinasikan  dengan  pihak
              kepolisian untuk rencana menginap malam ini, dan beberapa hari ke depan, kan aksinya tiga
              hari” tegasnya.

              Sementara, setelah melakukan aksi berjam-jam didepan Gedung Sate, akhimya Gubernur Jawa
              Barat, Ridwan Kamil Tangsung memanggil sejumlah perwakilan elemen buruh.
              Pria yang kerap disapa Kang Emil itu mengatakan, pihaknya sudah menerima perwakilan buruh
              selama tiga kali, termasukyang hari ini, Selasa (28/12), "Jadi Jawa Barat tetap taat pada PP
              (peraturan  pemerintah)  36  terkait  pengupahan.  Jadi  saya  tidak  akan  mengkoreksi  apa  yang
              sudah ditandatangani,' tegas Emil.
              Pihaknya menilai, gubernur di luar Jakarta tidak ada kewenangan untuk mengkoreksi PP 362021
              tentang pengupahan.






                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59