Page 115 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 115

Wakil  Ketua  DPP  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  DKI  Jakarta  Nurjaman  mengimbau
              pengusaha untuk tetap menerapkan UMP DKI 2022 sebelum revisi yang hanya naik Rp 37 ribu.
              Menurut dia, penetapan revisi UMP menjadi Rp 4,6 juta tidak memiliki konsiderans yang jelas.

              "Kami  sarankan  mari  kita  melaksanakan  UMP  DKI  sesuai  Keputusan  Gubernur  Nomor  1395
              Tahun  2021  yang  sudah  sesuai  dengan  ketentuan  perundang-undangan  yang  berlaku  di
              Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021," kata dia dalam konferensi pers daring, Kamis, 30
              Desember 2021.

              Kepgub DKI 1395/2021 mengatur soal UMP DKI 2022 yang hanya naik 0,85 persen alias Rp
              37.749 dari Rp 4.416.186 menjadi Rp 4.453.935. Dasar hukumnya adalah PP 36/2021, regulasi
              turunan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Angka ini kemudian direvisi demi asas keadilan. Upah pekerja baru di Ibu Kota tahun depan naik
              Rp  225.667  atau  5,11  persen.  Dengan  begitu,  UMP  DKI  2022  ditetapkan  Rp  4.641.854.
              Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Nomor 1517 Tahun 2021 tentang UMP
              Tahun 2022.

              Nurjaman menuturkan terbitnya Kepgub 1517/2021 tidak sesuai dengan aturan yang berlaku,
              yakni PP 36/2021. Apindo DKI pun telah dua kali melayangkan surat keberatan kepada Gubernur
              DKI  Anies  Baswedan.  Para  pengusaha  meminta  Anies  mencabut  Kepgub  1517/2021  yang
              berisikan revisi UMP DKI 2022.

              "Dan menetapkan serta menghidupkan kembali Kepgub 1395/2021," ucap dia.

              Sebelumnya,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  (Disnakertransgi)  Andri
              Yansyah memastikan keputusan gubernur soal revisi UMP itu tak akan diubah lagi. Menurut dia,
              UMP  DKI  2022  telah  melalui  pembicaraan  dengan  Dewan  Pengupahan  dan  dihadiri  unsur
              pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.

              Dia  membantah  jika  disebutkan  UMP  DKI  sebesar  5,1  persen  itu  diputuskan  sepihak  oleh
              Gubernur Anies Baswedan.

              "Tidak ada sepihak, penetapan ini didasarkan pembicaraan di dewan pengupahan yang dihadiri
              oleh unsur pemerintah, serikat, dan pengusaha," kata Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin,
              27 Desember 2021.




























                                                           114
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120