Page 239 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 239

Dalam aksi tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menemui perwakilan buruh. Mantan
              Walikota Bandung itu memutuskan untuk tidak merevisi Keputusan Gubernur (Kepgub) Jawa
              Barat Nomor : 561/Kep.732-Kesra/2021 tertanggal 30 November 2021 tentang Upah Minimum
              Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022.



              RIDWAN KAMIL TOLAK REVISI KEPGUB TENTANG UMP JABAR TAHUN 2022

              Ribuan buruh menggelar aksi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (28/12/2021) lalu. Para
              buruh ini menuntut dilakukannya perubahan kenaikan UMP Provinsi Jawa Barat tahun 2022.

              Dalam aksi tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menemui perwakilan buruh. Mantan
              Walikota Bandung itu memutuskan untuk tidak merevisi Keputusan Gubernur (Kepgub) Jawa
              Barat Nomor : 561/Kep.732-Kesra/2021 tertanggal 30 November 2021 tentang Upah Minimum
              Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022.

              "Saya sudah menerima yang ketiga kali perwakilan buruh ini dalam prosesnya jadi, Jawa Barat
              tetap taat pada PP 36 terkait pengupahan," ujar Ridwan Kamil.

              "Jadi saya tidak akan mengkoreksi apa yang sudah ditandatangani, karena tugas Gubernur di
              luar Jakarta, karena suka dibanding-bandingkan, itu tidak ada kewenangan untuk mengkoreksi,"
              lanjutnya lagi.

              Diketahui, Serikat buruh di Jabar mendesak Ridwan Kamil untuk mengikuti apa yang dilakukan
              Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang berani melakukan revisi terhadap Kepgub kenaikan
              upah.

              "Kalau  jakarta  itu  ada  kewenangan,  karena  tidak  punya  walikota  bupati  kan,  jadi  gimana
              gubernur.  Nah  bagi  gubernur  di  luar  jakarta,  itu  kewenangannya  hanya  seperti  kantor  pos,
              menstempel aja, mengirim, menetapkan, atau tidak menetapkan," ujar Kang Emil, sapaannya.

              "Jadi tidak ada kewenangan mengkoreksi kalau surat dari Bupati/Walikotanya tidak mengalami
              perubahan," jelasnya.

              Kendati demikian, banyak pihak yang tidak tahu bahwa PP 36 yang salah satu isinya mengatur
              tentang kenaikan upah tersebut hanya mengatur 5 persen buruh saja, yakni buruh yang baru
              masuk angkatan kerja dan penerapan upahnya sesuai dengan PP 36.

              "Yaitu untuk buruh yg baru masuk, untuk karyawan yang baru masuk. Sementara 95 persennya
              yang di atas satu tahun, itu bisa kita inovasikan," ucap Ridwan Kamil.

              Namun, Ridwan Kamil bisa saja melakukan penyesuaian untuk 95 persen buruh lain agar bisa
              mendapatkan kenaikan upah seperti yang di aspirasikan serikat buruh. Terutama, bagi buruh
              yang sudah memiliki masa kerja di atas satu tahun.

              "Jadi di Jawa Barat tidak akan melanggar aturan di atas yah. Tapi bagi yag diatas satu tahun,
              itu bisa dinegosiasikan dengan pengusaha, rentangnya ada kenaikan, dari 3,27 persen sampai 5
              persen," bebernya.

              Ridwan Kamil pun mengaku sudah menerima surat dari asosiasi Apindo yang menyatakan siap
              mengikuti aturan kenaikkan upah bagi buruh dengan masa kerja di atas satu tahun.

              "Sehingga jawabannya kalau ditanya, ada kenaikan, ada. Mayoritas untuk buruh yang diatas
              satu tahun sampai 5 persen. Tapi, bagi buruh yg hanya baru masuk kurang dari 1 tahun, kita
              mengikuti arahan pemerintah pusat di PP 36 yg sudah saya tanda tangani," tutupnya.

                                                           238
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244