Page 57 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 57
"Para tersangka yang sudah ditahan, yakni berinisial SV. 16, IM, 18. dan MS, 18. Para tersangka
berperan dalam kekerasan seksual hingga menjual korban untuk dijadikan pekerja seks
komersial (PSK)," jelas Aswin di Bandung, kemarin.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, lanjutnya, motif mereka ialah ekonomi untuk kebutuhan
sehari-hari.
Aswin menjelaskan SV berperan sebagai penjemput tamu yang hendak menggunakan layanan
seksual. SV juga mendandani hingga meminjamkan baju sebelum korban bertemu dengan tamu.
Saat ini SV ditahan di rumah tahanan anak karena usianya masuk kategori di bawah umur.
Lebih lanjut, Aswin memastikan pihaknya memenuhi hak perlindungan bagi korban. Semua
kebutuhan dan pendampingan psikolog sudah diberikan. Ia berharap korban yang mengalami
trauma bisa lekas membaik.
"Penyidik telah mendampingi korban untuk dilakukan pemeriksaan visum sekaligus memberikan
layanan pendampingan psikolog di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung," ucapnya.
Secara terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan, Amelia Anggraini, menyebutkan
kasus kekerasan seksual, eksploitasi anak, juga prostitusi online di Bandung, Jawa Barat, dengan
tersangka yang masih berusia remaja, membuktikan kondisi darurat
kekerasan seksual. Ia berharap pada masa sidang mendatang DPR RI dapat mengesahkan RUU
TPKS sebagai usulan dewan yang kemudian akan dibahas dengan pemerintah.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam rilis catatan Refleksi Akhir
Tahun 2021 Me-nelisik Indonesia. Menurutnya, perkosaan merupakan bentuk kekerasan seksual
terhadap perempuan yang paling banyak terjadi di Indonesia sepanjang 2016-2020.
"Tertundanya pengesahan RUU TPKS adalah lubang kekurangan yang dibiarkan menganga,
menodai kinerja parlemen sejak digagasnya RUU ini." (Sru/AN/RO/X-7)
56