Page 64 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 64

Gugatan tersebut dilakukan lantaran dinilai tidak sah mengingat penetapan UMP dalam regulasi
              terbaru tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2021 tentang
              Pengupahan.

              Ketua  Dewan  Pimpinan  Provinsi  (DPP)  APINDO  DKI  Jakarta,  Solihin  mengatakan  Keputusan
              Gubernur No.1517 tahun 2021 tersebut bertentangan dengan PP Nomor36 tahun 2021 yang
              merupakan  regulasi  resmi  Pemerintah  Republik  Indonesia  mengenai  Pengupahan  dan  telah
              melewati batas waktu penerbitan UMP 2022 pada 21 November 2021.

              "Keputusan tersebut juga tidak sejalan dengan rekomendasi Dewan Pengupahan DKI Jakarta,
              dimana  2  dari  3  unsur  Dewan  Pengupahan  DKI  Jakarta  yaitu  Pengusaha  dan  Pemerintah
              merekomendasikan besaran kenaikan UMP harus sesuai PP No.36 tahun 2021," ucap Solihin
              dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/12/21).

              Merespons  terbitnya  Keputusan  Gubernur  No.1517  tahun  2021,  Apindo  DKI  Jakarta  akan
              mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap Pemprov DKI Jakarta.
              Sebelumnya Apindo telah meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk memberikan
              teguran kepada Kepala Daerah yang telah melawan hukum regulasi Ketenagakerjaan, terutama
              Pengupahan, karena hal tersebut berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia usaha
              dan perekonomian Nasional.
              Selain itu Apindo juga meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk memberikan pembinaan
              atau  sanksi  kepada  Kepala  Daerah,  Gubernur  DKI  Jakarta  yang  tidak  memahami  peraturan
              perundangan sehingga mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat
              UU  23  tahun  2014,  Pasal  373  yang  intinya  Pemerintah  Pusat  melakukan  pembinaan  dan
              pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

              Hal lainnya Apindo menggugat aturan revisi tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
              jika Gubernur DKI benar-benar mengimplementasikan regulasi perubahan tersebut.
              Serta mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan revisi UMP DKI Jakarta
              2022 sembari menunggu Keputusan PTUN berkekuatan hukum tetap, dengan tetap mengikuti
              Keputusan Gubernur DKI Jakarta no. 1395 Tahun 2021.

              Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan pengusaha di Ibu Kota agar
              berpikir objektif terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022.

              Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menilai, kenaikan UMP sebesar Rp 225.000
              menjadi Rp 4.641.854 per bulan merupakan hal yang masuk akal.

              Hal itu dikatakan Anies saat menanggapi rencana gugatan perdata yang akan diajukan Asosasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) terkait kenaikan UMP 2022 ke PTUN Jakarta.
              Upah yang awalnya diputuskan naik 0,85 persen atau Rp 38.000 per bulan, kemudian direvisi
              Anies jadi 5,1 persen atau Rp 225.000.

              "Saya ingin sampaikan kepada semua cobalah objektif, tahun lalu yang sulit saja itu (UMP naik)
              3,3 persen. Tahun ini ekonomi sudah bergerak, masak kita masih mengatakan (kenaikan UMP)
              0,8 persen itu sebagai angka yang pas," kata Anies.








                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69