Page 193 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 193
BANYAK PEKERJA CURHAT, TERDAFTAR SEBAGAI PENERIMA SUBSIDI GAJI TAPI
DUITNYA TIDAK CAIR-CAIR
Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dianggap perlu membuka layanan pusat pengaduan
terkait Bantuan Subsidi Upah (BSU) para pekerja. Layanan pusat pengaduan ini bersifat terpusat
dan responsif.
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyebut, Kemenaker memang telah memiliki
kanal pengaduan via website, telepon dan WhatsApp. Meski begitu, Mufida meminta sifat
responsif atas aduan dan batas waktu penyelesaian aduan juga menjadi standar layanan
pengaduan.
Mufida mendapat banyak laporan terkait persoalan penyaluran BSU tahap III oleh pekerja.
Persoalan yang didapatkan terkait kendala belum cairnya BSU padahal sudah terdaftar, jumlah
yang masuk ke rekening masih 0, persoalan rekening bersama hingga pertanyaan soal asas
keadilan bagi penerima BSU.
"Aduannya banyak sekali, saya kita aduan ini juga sudah sampai di Kemenaker. Sebab itu, perlu
ada layanan aduan yang responsif dan memberikan solusi cepat dari banyaknya aduan soal BSU
termin III ini," ungkap Mufida dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/9).
Mufida juga menyarankan Kemenaker membuat semacam Frequently Asked Questions (FAQ)
dari banyaknya aduan yang masuk dan mensosialisasikan secara massif kepada pekerja
penerima BSU.
"Coba lihat di setiap kampanye soal manfaat BSU oleh Kemenaker di Media Sosial, justru
komentar yang muncul adalah aduan beragam persoalan terkait BSU dan pencairan BSU oleh
pekerja. Jadi teman-teman pekerja mencari-cari saluran pengaduan kemana mereka harus
mendapatkan solusi. Kemenaker harus menangkap aspirasi ini," terang Mufida.
Ia mengingatkan, semangat BSU adalah pemberian bantuan bagi pekerja agar tetap bisa
menjalankan roda ekonomi keseharian. Kampanye manfaat BSU yang tengah dilakukan
Kemenaker seharusnya juga dirasakan mereka yang ternyata kesulitan dalam pencarian BSU.
"Uang 1 juta benar-benar amat bermanfaat bagi pekerja dengan gaji di angka Rp 3,5 juta.
Apalagi sekarang bersamaan PTM tebatas dimulai, banyak pekerja yang mengadukan butuh BSU
untuk biaya sekolah anak-anak, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari," tandasnya.
(khf/zul).
192