Page 148 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 148
RATUSAN RIBU PEKERJA TERKENA DAMPAK
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menyebutkan ada 200.000 lebih pekerja pariwisata
yang ter-dampak virus corona atau Covid-i9hingga akhirnya dirumahkan bahkan terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK). Penyebabnya karena selama pandemi Covid-19, sektor
pariwisata mati suri lantaran tidak boleh beroperasi, hal itu untuk mencegah penyebaran dan
penularan Covid-19 pada pengunjung.
"Kita catat ada 200.000 orang pekerja di sektor pariwisata yang terdampak selama pandemi
Covid-19 ini, termasuk di wilayah Kabupaten Bandung Barat," ungkap Dede Yusuf, Senin (10/8).
Untuk membantu pekerja pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 tersebut, Kementerian
Pariwisata Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Ke-menparekraf/Baparekraf) dan
Komisi X DPR RI menyalurkan bantuan.
Bantuan tersebut berupa lauk pauk siap saji atau Bal-asa berisi beras, minyak, telur, gula, dan
bahan pokok lainnya untuk para pekerja wisata termasuk pelaku UMKM yang berada di ujung
tanduk.
"Yang bisa kita lakukan mendorong mereka bisa sur-vive dan bertahan dengan memberikan
bantuan dan subsidi. Bentuknya ukungan bahan pokok bantuan lauk siap saji atau B alas a,"
katanya.
Sampai habis
Bantuan yang disebar ke seluruh Indonesia itu jumlahnya mencapai 300.000 paket bantuan. Di
wilayah Kabupaten Bandung Barat disebar sebanyak 2.800 paket bantuan.
"Penyaluran di Bandung Barat tahap 1 ini ada 2.800 paket B alas a, ditarget ke pelaku sektor
UMKM pariwisata, rumah makan, dan lainnya. Diberikan beberapa kali sampai setok Balasanya
habis," jelasnya.
Bantuan tersebut juga melibatkan produsen bahan pokok dari masing-masing wilayah. Hal itu
bertujuan mendorong perputaran ekonomi di masyarakat tingkat menengah ke bawah.
"Misalnya di wilayah ada suplayer telor, beras, atau minyak nah kita gunakan produsen lokal.
Jadi ada perputaran ekonomi di tingkat bawah, tak hanya penerima tapi juga produsennya," kata
Dede. (B.122)**
147