Page 244 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 244

PENJELASAN LENGKAP MENAKER SOAL PENERIMA BANTUAN RP 600 RIBU

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menjelaskan  kriteria  pekerja  yang  bakal  mendapat
              bantuan Rp 600 ribu/bulan selama empat bulan dari pemerintah. Mulai dari WNI yang dibuktikan
              dengan  NIK  dan  terdaftar  sebagai  peserta  jaminan  sosial  tenaga  kerja  yang  aktif  di
              BPJAMSOSTEK dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan. Lalu peserta yang membayar iuran
              dengan besaran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp 5 juta dan sesuai upah yang
              dilaporkan kepada BPJAMSOSTEK.

              "Persyaratan  lainnya  ialah  pekerja/buruh  penerima  upah,  pekerja/buruh  yang  bekerja  pada
              pemberi  kerja  selain  pada  induk  perusahaan  BUMN,  lembaga  negara,  instansi  pemerintah,
              kecuali non ASN, memiliki rekening bank yang aktif, tidak termasuk dalam peserta penerima
              manfaat program kartu pra kerja, dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," ujar Ida dalam keterangan tertulis, Senin (10/8/2020).

              Saat  melakukan  Konferensi  Pers  Pengumuman  Program  Bantuan  Subsidi  Upah  di  Istana
              Merdeka, Jakarta, Ida mengatakan nantinya dalam proses penyaluran bantuan dilakukan dengan
              pemindahbukuan  dana  dari  bank  penyalur  kepada  rekening  penerima  bantuan  pemerintah
              melalui bank-bank BUMN yang terhimpun dalam HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).

              "Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp
              600 ribu per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.
              Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp 1,2 juta," ucapnya.

              Kata Ida, data calon penerima bantuan ini bersumber dari data kepesertaan BPJAMSOSTEK yang
              telah  dilakukan  verifikasi  dan  validasi  sesuai  kriteria  dan  persyaratan  yang  ditentukan.
              Menurutnya, pemerintah menggunakan data BPJAMSOSTEK sebagai dasar pemberian bantuan
              subsidi secara cepat dan tepat sasaran karena saat ini data tersebut dinilai paling akurat dan
              lengkap, sehingga akuntabel dan valid.

              Lebih  lanjut  ia  menyatakan  data  penerima  bantuan  diambil  dari  data  BPJAMSOSTEK  dengan
              batas waktu pengambilan data sampai dengan 30 Juni 2020, sehingga hanya peserta yang telah
              terdaftar pada batas waktu tersebut dan memenuhi persyaratan.

              Ia mengatakan akurasi validasi data pekerja/buruh sangat penting karena ketepatan sasaran
              program ini bergantung dari verifikasi data yang dilakukan oleh BPJAMSOSTEK. Ekspektasi publik
              dinilainya  sangat  luar  biasa,  sehingga  program  subsidi  ini  harus  benar-benar  diterima  oleh
              pekerja/buruh yang memenuhi persyaratan.

              Ia juga mengemukakan berdasarkan hasil rapat dengan Kementerian/Lembaga, disepakati untuk
              memperbanyak masyarakat yang akan mendapatkan bantuan ini, maka jumlah calon penerima
              ditingkatkan menjadi 15.725.232 orang dari yang semula hanya 13.870.496 orang.

              "Dengan demikian maka anggaran bantuan pemerintah subsidi upah ini mengalami peningkatan
              menjadi Rp 37,7 triliun dari semula Rp 33,1 triliun," ucapnya.

              Adapun dalam mengawasi pelaksanaan bantuan supaya tepat sasaran, pemerintah mendapatkan
              pendampingan dari Kepolisian, Kejaksaan Agung, KPK, BPK dan BPKP.

              Sementara itu, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto menyatakan pihaknya menyambut
              baik program bantuan  subsidi  upah  yang  dilakukan  pemerintah.  Agus menganggap program
              tersebut menjadi nilai tambah bagi pekerja yang terdaftar sebagai peserta aktif BPJAMSOSTEK
              selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja dalam bentuk kecelakaan kerja, kematian,
              hari tua, dan jaminan pensiun.




                                                           243
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249