Page 29 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MEI 2019
P. 29
Mereka kemudian gerilya. Dari pintu buruh ke pintu buruh lainnya. Kampanye modal
makan minum. Tanpa amplop uang.
"Ayo bapak ibu. Kita sudah tahu siapa Roby, dia sama dengan kita," kata Ketua
Serikat Pekerja Sengkoh Estate.
Pun begitu mereka sempat keder. Melihat fakta lapangan di daerah mereka. Daerah
pedalaman, penduduknya rata-rata berpikiran sederhana. Ada uang rokok ada satu
suara.
"Tiap tahun, animo politik uang semakin parah," keluh Roby.
Tapi semua tim all out. Mobil rusak ganti gerilya pakai roda dua. Malam-malam
tergelincir di jalan becek. Sampai rumah warga, badan sudah dekil. Wajah sudah
kucel. Seperti pejuang bambu runcing melawan penjajah: caleg modal tangan dan
kaki melawan modal rupiah.
Dan lagi-lagi. Bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha terbukti. Roby berhasil
meraih suara sekitar 800. Total suara partainya ada 2.200. Cukup satu kursi. Roby
paling tinggi. Dia dapat kursi terakhir di dapilnya, dapil III.
Tawa bahagia. Tangis haru. Mewarnai timnya saat rapat pleno di Kecamatan
Pamukan Utara. Perjuangan itu berbuah manis. "Akhirnya kami punya perwakilan di
dewan," senyum Bambang.
Para buruh nanti jika ke turun ke kota, minimal bisa nginap gratis. Pasalnya, semua
anggota dewan dari dapil manapun berada, pasti akan punya rumah di pusat kota.
Akankah Roby tetap garang nanti di legislatif? Berani menekan pemerintah? Waktu
akan menjawab.
Page 28 of 74.