Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 104
dicairkan Jumat (12/6/2020). Meski demikian, pihak Disnaker terus mengupdate jumlah tenaga
kerja yang dirumahkan dan kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
DISPERINAKER BADUNG SEBUT INSENTIF PEKERJA PHK DAN DIRUMAHKAN
TAHAP II AKAN CAIR TANGGAL 12 JUNI
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
maupun yang dirumahkan di kabupaten Badung , Bali , akan kembali mendapatkan insentif.
Pasalnya Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Badung
menyebutkan insentif tahap II akan dicairkan Jumat (12/6/2020).
Meski demikian, pihak Disnaker terus mengupdate jumlah tenaga kerja yang dirumahkan dan
kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Berdasarkan data terbaru per tanggal 7 Juni 2020, dari 4.304 perusahaan di gumi keris sebanyak
544 telah melakukan PHK dan merumahkan karyawannya karena Pandemi Covid-19.
Rincianya sebanyak 42.057 orang dirumahkan dan sebanyak 1.551 orang langsung kena PHK.
"Kami sudah cairkan insentif tahap pertama pada 4 Juni 2020 lalu. Sementara pencairan tahap
dua, rencananya akan dilakukan pada Jumat (12/6/2020) mendatang," kata Kepala
Disperinaker Badung Ida Bagus Oka Dirga, saat menghadiri rapat bersama komisi IV DPRD
Badung , Selasa (9/6/2020) Lebih lanjut dikatakan bahwa secara khusus untuk warga yang
ber-KTP Badung ada sebanyak 9.552 orang dirumahkan dan 245 orang di PHK.
Pihaknya mengatakan, insentif bagi pekerja PHK dan dirumahkan ini masih terus berproses.
Pasalnya, untuk menerima insentif dari Pemkab Badung para pekerja harus memenuhi
sejumlah kriteria.
Salah satunya yang mutlak harus dipenuhi adalah berstatus dirumahkan atau di PHK dan tidak
pernah menerima bantuan apapun selama masa Pandemi.
Selain itu, pekerja juga harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan.
"Untuk penanganan pekerja ini (di PHK dan dirumahkan, red), kami berpedoman pada Undang-
undang Ketenagakerjaan dan Surat Edaran dari Kementerian Tenaga Kerja. Dimana kami
mengutamakan kesepakatan antar kedua belah pihak, baik pekerja maupun tenaga kerja,"
katanya.
Mantan Kabag Umum Setda Badung ini mengatakan, selama masa Pandemi ini, dengan tingkat
PHK dan pekerja yang dirumahkan sangat tinggi justru tidak ada kasus perselisihan antara
pekerja dan perusahaan.
Padahal, kalau suasana normal cukup banyak perselisihan yang dilaporkan ke Disperinaker .
"Saat Covid ini justru pengaduan jauh berkurang dari sebelum normal. Padahal, banyak terjadi
PHK dan dirumahkan," jelasnya.
Pihaknya pun khawatir perselisihan antar pengusaha dan pekerja akan terjadi saat new normal.
Meski demikian pihaknya pun mengaku sedang menyiapkan tim untuk melakukan langkah-
langkah antisipasi.
103