Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 187

"Saya kira kalau bicara masalah sasaran walau ini terbuka untuk semua apa yang kita liat dari
              dominasi penganggur yang menerima prakerja bsia melihat ini porgram tepat sasaran,"jelasnya
              dalam konferensi pers, Senin (8/6).

              Ia mengatakan para penerima manfaat yang merupakan pengangguran tersebut sebagian besar
              masih bekerja atau memiliki usaha pada Januari 2020.

              Dengan  rincian  sebanyak  55%  masih  bekerja,  sementara  7%  lainnya  menjalankan  usaha.
              Sedangkan 37% lainnya memang sudah menganggur sejak Januari 2020.

              "Sebagian besar penerima manfaat tersebut melaporkan, mereka terpengaruh Covid -19, di-
              PHK, dirumahkan, dan sulit mencari pekerjaan," kata Elan.

              Secara karakteristik utama penerima KKP untuk komposisi gender penerima manfaat laki-laki
              sebanyak 66,53% dan Perempuan 33,47%. Dengan range usia 18-68 tahun, namun dengan
              kelompok usia 35 tahun kebawah menjadi kelompok dominan sebesar 88%.
              Untuk usia 18-25 tahun presentasenya mencapai 48%. Kemudian untuk usia kisaran usia 26
              tahun hingga 35 tahun sebesar 38%.

              "Ini  agak  mirip  tingkat  pengangguran  nasional  yang  pengangur  muda  dengan  presentase
              16,28% data sarkenas Februari 2020,"ujarnya.

              Sementara itu, jika berdasarkan latar belakang pendidikan didominasi oleh lulusan SMA dan
              SMK dengan presentase 60%, S1 sebesar 25,2% dan pendidikan lain di bawah 5%.

              Sebagai informasi hingga saat ini terdapat 680.265 pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta
              gelombang I hingga III. Selain itu sebaran penerima manfaat PPK hingga batch III didominasi
              wilayah Jawa khususnya wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.
              "Hal ini karena dominasi penduduk, aspek serapan tenaga kerja, pengagguran dan masalah
              informasi infratsurktur teknologi,"ujarnya.

              Kemudian, melalui survey menunjukaan mayoritas penerima manfaat telah memiliki minat pada
              training tertentu saat mendaftar dan cenderung konsisten pada pilihan tersebut. Sebanyak 85%
              responden menyatakan jenis pelatihan yang akhirnya dipilih sama dengan topik yang ia minati.

              Adapun sebanyak 4.105 responden menyatakan menggunakan insentif tunai sebesar Rp 600
              ribu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

              Selebihnya,  1.228  orang  mengatakan  insentif  digunakan  untuk  modal  usaha,  1.101  orang
              menyatakan insentif untuk membiayai kebutuhan mencari kerja.
              Kemudian sebesar 905 orang menyatakan untuk ditabung. Kemudian, sebanyak 611 responden
              menyatakan  insentif  digunakan  untuk  membayar  kredit  atau  utang,  serta  67  responden
              menyatakan untuk memberi pinjaman  Kendati demikian, para peserta yang mengikuti survey
              juga masih menemui kendala yakni sebanyak 17,37% mengalami kesulitan mengakses kartu
              prakerja. Sedangkan sebanyak 12,86% menyatakan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
              tahapan pendaftaran kartu prakerja.

              Adapun survei dilakukan pada periode 19 Mei-1 Juni 2020 atau saat peserta telah melaksanakan
              pelatihan dan menerima insentif. Dengan 12.000 kuesioner penerimaa manfaat kemudian dipilih
              secara acak dan mendapatkan 202 ribu sampel..




                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192