Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 6

Ringkasan

              Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker)
              akan menerbitkan surat edaran Gubernur Kaltara terkait kesiapan kawasan industri beroperasi
              jelang penerapan normal baru atau new normal di Kaltara.

              "Surat edaran itu saat ini dalam proses penyusunan. Acuannya pedoman protokol kesehatan
              dalam penerapan normal baru dari gugus tugas nasional. Ini juga didasarkan pada arahan dari
              Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker)," kata kepala Disnakertrans Kaltara, H Armin Mustafa,
              Selasa (9/6/2020).



              DISNAKERTRANS KALTARA MINTA PELAKU USAHA PERKERJAKAN KEMBALI
              KARYAWAN TERDAMPAK COVID-19

              TANJUNG  SELOR    -  Pemerintah  Provinsi  Kalimantan  Utara  melalui  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi  (Disnaker)  akan  menerbitkan  surat  edaran  Gubernur  Kaltara  terkait  kesiapan
              kawasan industri beroperasi jelang penerapan normal baru atau new normal di Kaltara.

              "Surat edaran itu saat ini dalam proses penyusunan. Acuannya pedoman protokol kesehatan
              dalam penerapan normal baru dari gugus tugas nasional. Ini juga didasarkan pada arahan dari
              Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker)," kata kepala Disnakertrans Kaltara, H Armin Mustafa,
              Selasa (9/6/2020).

              Edaran  ini  juga  terkait  adanya  tenaga  kerja  terdampak  pandemi  ini,  utamanya  dari  sektor
              perhotelan. Berdasarkan catatan Disnakertrans Kaltara, sedikitnya 868 pekerja dari 72 hotel
              terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan sejak pandemi Covid-19 merebak.

              "Didalam surat edaran ini, akan mengingatkan kepada pengelola usaha atau perusahaan untuk
              mempekerjakan kembali para pekerja yang terkena PHK atau dirumahkan akibat pandemi Covid-
              19 apabila kondisi sudah dalam tahapan normal baru," katanya.


              Bagi pengusaha perhotelan, dalam memenuhi edaran itu, harus jeli melihat peluang yang ada.
              Utamanya terhadap peningkatan pergerakan masyarakat untuk menginap.

              "Bagi dunia industri lainnya, diharapkan tetap berjalan seperti biasa pada tatanan normal baru,"
              jelasnya.

              Saat  tatanan  normal  baru  diberlakukan,  dan  surat  edaran  dipedomani  maka  ada  sejumlah
              rambu-rambu  yang  harus  dipenuhi  pelaku  usaha.  Diantaranya,  pihak  perusahaan  harus
              melakukan penyemprotan ulang disinfektan jelang pemberlakuan new normal.

              Hal ini diperlukan untuk memastikan diterapkannya protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja
              (K3), sehingga pekerja bekerja secara produktif, aman dan sehat.

              "Jika nanti kebijakan new normal sudah ditetapkan dan perusahaan beroperasi kembali, maka
              protokol kesehatan harus dipenuhi," ulasnya.

              Armin menilai, masa pandemi Covid-19 merupakan momentum bagi pengusaha dan pekerja
              tentang  pentingnya  penerapan  K3  di  tempat  kerja.  K3  juga  merupakan  kunci  penting
              keberlangsungan  usaha  dan  perlindungan  pekerja/buruh  dalam  rangka  pencegahan  dan
              penanggulangan Covid-19.

              "Apabila  syarat-syarat  dan  budaya  K3  dilaksanakan  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang-
              undangan,  serta  melaksanakan  standar  dan  protokol  pencegahan,  maka  diharapkan  tempat
                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11