Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 94

Konten  Redaksi  kumparan    Pemprov  DKI    sejak  Senin  (9/6)  kemarin  telah  mengizinkan
              perkantoran  beroperasi  normal  namun  tetap  mengikuti  aturan  pembatasan  dan  protokol
              kesehatan ketat.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI, Andri  Yansyah  ,  menytaakan  pihaknya akan melakukan
              pengawasan  rutin  terhadap  perkantoran  di    Jakarta    untuk  memastikan  protokol  kesehatan
              dijalankan. Pengawasan dilakukan bersama tim gabungan dari unsur  Disnaker  , Satpol PP,
              Dispar, Dishub, hingga Dinas  PPUKM  .
              "Kita sudah membentuk tim gabungan yang dikoordinir oleh Satpol PP. Terdiri dari Satpol PP,
              Disnaker  , Dinas  PPUKM  , Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan. Tim gabungan itu baik
              yang berada di tingkat dinas maupun sudin," ungkap Andri kepada wartawan, Selasa (9/6).

              Disnaker  sendiri juga membentuk tim internal untuk melakukan pendataan, pengawasan, dan
              layanan aduan seputar aktivitas usaha di Jakarta.

              "Kita juga membentuk tim internal sendiri, dari  Disnaker  sendiri. Karena kan tim dari dinas
              gabungan cuma satu. Sudin-sudin cuma satu," ucapnya.

              Andri mengungkapkan tim gabungan tersebut akan bekerja mulai Rabu (10/6) besok. Protokol
              yang dipantau pada perkantoran meliputi aturan jaga jarak, penggunaan masker, pembatasan
              jumlah karyawan dalam satu ruangan di satu waktu, hingga fasilitas pemeriksaan kesehatan di
              kantor  -kantor yang beroperasi.

              "Kalau tim gabungan itu besok mulai bekerja. Tapi kalau tim internal kita (  Disnaker  ) sudah
              mulai bergerak," jelasnya.

              Andri menjelaskan, ketentuan ini menjadi bagian dari pakta integritas yang harus dibuat oleh
              setiap perusahaan yang telah kembali diizinkan beroperasi di masa PSBB transisi.

              Bila  kedapatan  ada  perusahaan  melanggar  protokol,  kata  Andri,  pihaknya  akan  memberi
              teguran. Namun, jika teguran tidak cukup, Pemprov DKI bakal mengambil langkah pencabutan
              izin sebagaimana yang diterapkan di masa PSBB sebelumnya.

              "Ya  ada  tahapannya.  Pertama,  peringatan.  Kedua,  pemberhentian  operasi  untuk  sementara
              waktu.  Jika  masih  bandel  kemudian  penerapan  sanksi.  Kalau  masih  bandel  juga  baru
              rekomendasi untuk pencabutan izin," tutup Andri.



























                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99