Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 13

konferensi pers untuk menjawab berbagai kontroversi yang timbul setelah DPR mengesahkan
              undang-undang sapu jagat tersebut.
              Sebagaimana diketahui, UU Cipta Kerja ini menuai banyak penolakan sejak mula dibahas oleh
              pemerintah.  Mulai  dari dianggap  menghilangkan  banyak  hak  pekerja  seperti  hak  cuti  hingga
              penghapusan  upah  minimum,  dinilai  lebih  berpihak  pada  pengusaha,  hingga  hanya
              mementingkan investasi semata.

              Merespons hal itu, menteri-menteri yang berkepentingan langsung dengan UU Cipta Kerja ini
              menepis berbagai kekhawatiran tersebut. Berikut rangkumannya: Menko Bidang Perekonomian
              Airlangga Hartarto menyebut tujuan dibuatnya UU Cipta Kerja tak lain untuk mempermudah
              masyarakat  dalam  mencari  pekerjaan.  Ia  menegaskan  beleid  itu  memperhatikan  segala
              kepentingan rakyat.

              "UU Cipta Kerja merupakan Undang-Undang Pro Rakyat yang disusun dengan mengutamakan
              kepentingan rakyat, yang butuh kepastian dalam bekerja," kata Airlangga saat konferensi pers
              secara virtual, Rabu (7/10).

              Airlangga  juga  memastikan  bahwa  hak-hak  pekerja  tetap  dilindungi  oleh  UU  Cipta  Kerja.
              Menurutnya, apa yang memicu penolakan dari kaum buruh tersebut tidak dihapus.

              Beberapa hak yang ia tegaskan tetap ada itu seperti cuti melahirkan, hingga cuti haid. Menurut
              Airlangga, aturan mengenai hak-hak buruh masih tetap mengacu beleid lama yakni Undang-
              Undang Nomor 13 Tahun 2003.

              UU Cipta Kerja, kata Airlangga, tidak menghapus ketentuan upah minimum. Hanya saja, besaran
              upah  minimum  tersebut  bakal  mengikuti  pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  di  tiap  provinsi.
              "Banyak  hoaks  yang  beredar,  tapi  saya  tegaskan  upah  minimum  tidak  dihapuskan,"  ujar
              Airlangga.

              Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bicara soal kemudahan yang
              diberikan  oleh  aturan  tersebut  khusus  untuk  korban  PHK.  Pemerintah  membentuk  program
              jaminan  kehilangan  pekerjaan,  yang  di  dalamnya  mencakup  manfaat  berupa  benefit  hingga
              pelatihan.

              Ida memastikan dengan adanya JKP di UU Cipta Kerja itu, korban PHK akan semakin mudah
              untuk mendapatkan pekerjaan baru. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menilai, UU
              Cipta Kerja menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada nelayan hingga para pengusaha di
              sektor kelautan.

              Edhy  mengatakan,  poin  yang  tidak  kalah  penting  adalah,  keberadaan  undang-undang
              mengamankan para pelaku usaha baik besar maupun kecil. Dalam kondisi itu, ia menegaskan
              yang banyak diuntungkan adalah nelayan.

              Adapun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menganggap Omnibus Law berdampak positif
              terhadap perkembangan UMKM.

              Di antaranya manfaat yang bisa diperoleh pelaku UMKM, seperti kemudahan perizinan usaha.
              Kehadiran UU juga memungkinkan UMKM bisa bermitra dengan usaha besar.

              Senada  dengan  menteri  lainnya,  Mendagri  Tito  Karnavian  meyakini  UU  Cipta  Kerja  dapat
              menyederhanakan prosedur berusaha di daerah. Sehingga, kata Tito, masyarakat dapat lebih
              mudah membuka usaha.






                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18