Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 18

MENAKER: DI UU CIPTA KERJA, PEKERJA KENA PHK DAPAT UANG TUNAI DAN
              PELATIHAN
              JAKARTA, - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, di dalam Omnibus
              Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, terdapat aturan yang menegaskan bahwa pemerintah
              akan memberikan jaminan sosial berupa uang tunai dan peluang kesempatan kerja.

              "Kemudian dalam rangka memberikan jaminan sosial bagi pekerja atau buruh yang mengalami
              PHK, Undang-Undang Cipta Kerja mengatur ketentuan mengenai program jaminan kehilangan
              pekerjaan yang manfaatnya berupa uang tunai akses informasi pasar kerja, dan pasar kerja,"
              katanya dalam konfrensi pers virtual, Rabu (7/10/2020).

              Lebih lanjut kata Ida, adanya program jaminan sosial bagi pekerja/buruh yang ter-PHK ini tidak
              terdapat di dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

              Oleh sebab itu, program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) ditambahkan pada UU Cipta Kerja
              klaster ketenagakerjaan. "UU ini lebih memberikan kepastian bahwa hak pesangon itu diterima
              oleh  pekerja/buruh  dengan  adanya  skema  di  samping  pesangon  yang  diberikan  pengusaha,
              mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan, yang ini tidak dikenal dalam UU Nomor 13 Tahun
              2003," ucapnya.

              "Jaminan kehilangan pekerjaan yang manfaatnya cash benefit, vocational training, dan pelatihan
              kerja, ini yang tidak kita jumpai dan tidak diatur di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
              2003," sambung Menaker.

              Namun yang terpenting kata dia, ketika di-PHK para pekerja tersebut langsung diarahkan untuk
              mendapatkan  pelatihan  peningkatan  kemampuan  kerja  sehingga  nantinya  pekerja  tersebut
              dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru.

              "Dan paling penting ketika dia di-PHK, membutuhkan skill baru, maka diberikan reskilling, up
              skilling. Yang paling penting ketika orang di-PHK, yang dibutuhkan adalah akses penempatan
              pasar  kerja  yang  di-manage  pemerintah  sehingga  kebutuhan  dia  ketika  alami  PHK  akan
              mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan baru," ujarnya.

              Kemudian  lanjut  dia,  dalam  hal  perlindungan  pekerja  atau  buruh  yang  menghadapi  proses
              pemutusan hubungan kerja, UU Cipta Kerja tetap mengatur mengenai ketentuan persyaratan
              dan tata cara PHK. "Jadi tidaklah benar kalau dipangkas ketentuan dan syarat tata cara PHK.
              Tetap diatur sebagaimana di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003," ucapnya.

























                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23